Navigating Integrity Zone Development: A Hospital's Journey

Gambar
 This storyboard chronicles the efforts of a medical services head tasked with understanding and implementing an integrity zone at RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Hospital. Over one evening, they delve into the self-assessment form required for the integrity zone's development, consulting ChatGPT for clarification on complex issues and drafting essential documents. By morning, they are ready to lead a staff assembly, outlining the steps necessary to foster a culture of integrity within the hospital. On April 17, 2024, the director of RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo assigned the head of medical services to attend a socialization meeting for the integrity zone development. Searching for foundational documents for the integrity zone at night, finding the self-assessment form. Exploring the self-assessment questions, using ChatGPT to understand the complicated parts. Asking ChatGPT for advice on: Team Decree (SK Tim Kerja), Work Plan (Rencana Kerja), Change Agents (Agen Perubahan),

Simulasi Pelatihan KSR Dasar PMI Kabupaten Kapuas

Pembidaian terhadap penderita patah tulang tungkai bawah
Pada hari Rabu, 13 April 2011 bertempat di lapangan Adiguna dan Pondok Pesantren Babussalam, PMI Kabupaten Kapuas menyelenggarakan simulasi bagi peserta pelatihan Korps Sukarela (KSR) Dasar. Dalam simulasi tersebut para santri Ponpes Babussalam diminta untuk menjadi korban bencana alam yang berperan sebagai korban yang mengalami kematian, patah paha, patah tungkai bawah, luka pada kaki, terbentur, kehilangan anak, kehilangan suami, kehilangan istri, kehilangan orang tua dan lain-lain.

Pembidaian terhadap korban yang mengalami patah lengan bawah
Peserta pelatihan diminta untuk berlatih melakukan penilaian (assessment) terhadap situasi bencana yang terjadi, kemudian menghubungi pejabat setempat untuk meminta data mengenai perkembangan bencana.
Pembalutan pada korban yang mengalami luka pada kaki
Peserta pelatihan juga diminta untuk melakukan penapisan terhadap korban bencana, mana yang harus didahulukan dalam penanganan, mana yang bisa ditunda. Mereka diharuskan untuk memberi tanda pada para korban bencana, sehingga ketika bala bantuan datang, mereka langsung bisa mengetahui siapa diantara korban bencana yang harus segera ditangani.

Peserta pelatihan mengangkat korban yang patah tulang paha
Dalam simulasi ini para peserta mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan secara langsung teori-teori dan praktek di dalam ruangan yang mereka terima selama ini, mulai dari membalut, membidai, cara mengangkat pasien, cara membawa pasien dengan tandu, cara melakukan penilaian awal terhadap situasi bencana dan lain-lain.

Evakuasi penderita ke tempat yang aman
Para peserta juga dminta untuk bisa memperhatikan keluhan dari korban bencana yang kehilangan sanak keluarga mereka. Dengan sistem Restoring Familly Link (RFL) diharapkan mereka dapat menyatukan anggota keluarga yang terpisah.
Relawan mewawancarai korban bencana yang kehilangan keluarganya
Di Ponpes Babussalam, peserta pelatihan yang lain sibuk memasang tenda dapur umum, tenda utama, melaksanakan kegiatan dapur umum, serta penanganan lebih lanjut terhadap penderita yang sudah dievakuasi.
Pemasangan tenda
Penyediaan peralatan untuk pelatihan ini dibantu oleh PMI Provinsi Kalimantan Tengah, mulai dari tenda, peralatan masak, sanitation kit, baby kit, flipchart dan lain-lain.
Persiapan posko Restoring Family Link (RFL)
Selain itu pihak PMI Provinsi Kalimantan Tengah juga membawa satu mobil box untuk membawa peralatan pelatihan serta satu buah mobil ambulance sumbangan dari Saudi Arabia.

Kita harapkan semoga pelatihan ini bisa mencetak relawan yang siap berkiprah untuk kemanusiaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan