Oleh:
Ustadz Suriani Jiddy
Sebelumnya
kita sudah menjelaskan paham liberal dan paham mu’tazilah yang merupakan cikal
bakal gerakan liberal.
Sufi ekstrem
merupakan terjemah dari ghulat shufiyah. Ghulat adalah jamak dari ghalin. Ghulat adalah
sikap berlebih-lebihan. Abstract noun-nya ghuluw. Allah SWT berfirman Qur’an:
Janganlah kamu bersikap berlebih-lebihan dalam agama. Rasulullah SAW mengingatkan
dalam hadits agar umatnya tidak berlebih-lebihan dalam agama, “binasalah orang
yang berlebih-lebihan” 3 kali. Sesungguhnya umat-umat sebelum kalian
dibinasakan oleh Allah SWT Karena mereka memiliki sikap berlebih-lebihan.
Sufi ekstrem
adalah salah satu sekte dari sufi. Sufi tidak satu, ada yang sederhana, moderat
dan ada yang ekstrem. Paham sufi yang ekstrem ini banyak dianut oleh sebagian
masyarakat kita. Dan itu bertentangan dengan Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW
sebagaimana kita lihat berikut ini:
Dasar Hukum
No
|
Ahlus Sunnah
|
Kaum Sufi Ekstrem
|
1
|
Al-Qur’an
|
Al Qur’an
|
2
|
Hadits
|
Hadits
|
3
|
Ijma’
|
Ijma’
|
4
|
Qiyas
|
Qiyas
|
5
|
|
Ilham
|
6
|
|
Kasyaf
|
7
|
|
Mimpi
|
Dasar hokum kaum
sufi ini menyelisihi kesepakatan ahlus sunnah. Kita mengetahui satu wirid yang
biasa dibaca, sesudah shalat subuh yang dasar hukumnya adalah mimpi.
Diceritakan bahwa satu syekh bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW dan
rasulullah mewasiatkan kepadanya dengan amalan tertentu / wirid tertentu yang
keutamaannya adalah bila seseorang melazimkan wirid tersebut maka dia akan
terbebas daripada meninggal dalam keadaan tidak beriman (husnul khatimah). Ini
contoh praktek ibadah yang didasarkan pada mimpi. Dalam sebuah prinsip yang
ditulis oleh Imam Hasan Al Banna, beliau menjelaskan bahwa ilham, khawatir,
kasyaf dan mimpi bukan dasar hukum.
Pemahaman
No
|
Ahlus Sunnah
|
Kaum Sufi Ekstrem
|
1
|
Memahami Al-Qur’an
dan Hadits sesuai dengan pemahaman 3 generasi utama (sahabat, tabi’in dan
tabi’it tabi’in
|
Memahami Al-Qur’an
dan Hadits sesuai dengan pemahaman seorang wali melalui ilham dan kasyaf
|
2
|
Manilai shahih
tidaknya suatu hadits dengan ilmu hadits (Musthalah Hadits)
|
Menilai shahih
tidaknya suatu hadits dengan kasyaf
|
3
|
Sanad adalah bagian
tak terpisahkan dari agama
|
Tidak mengakui
adanya sanad
|
Dalam sufi
ada makna lahir dan makna batin. Makna lahir adalah makna yang umumnya dikenal
oleh kaum muslimin (kaum awam). Makna batin adalah makna tertentu yang menurut
mereka dimiliki oleh orang yang dikategorikan sebagai wali karena
mendapatkannya melalui ilham dan kasyaf. Jadi para wali tersebut dapat memahami
ayat yang tidak dapat dipahami oleh selain mereka. Inilah penyelewengan dalam
memahami Qur’an. Salah satu contoh adalah apa yang ditulis oleh salah seorang
sufi tentang salah satu ayat:
Barangsiapa
yang mengagungkan syir’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya yang demikian itu
termasuk salah satu tanda ketakwaan hati.
Sebagian kaum sufi memahami dengan ilham
atau kasyaf, yang dimaksud dengan syi’ar-syiar Allah itu adalah wali. Maka
dalam tataran praktis, pengagungan terhadap wali adalah membangun kubah
(bangunan megah) terhadap para wali sebagai bentuk pengagungan. Rasulullah
melarang membangun bangunan apapun diatas kuburan. Tidak ada perbedaan dalam
memperlakukan kuburan antara orang biasa dengan orang yang kita nilai sebagai
orang alim, ulama atau wali. Rasulullah
memerintahkan kita untuk meratakan kuburan.
Pertanyaan:
apakah kalau sudah dibangun bangunan diatas kuburan bagaimana sikap kita.
Jawab: hal
tersebut adalah kemaksiatan, sikap kita adalah bila mampu menolak dengan
tangan, kalau tidak mampu dengan lisan, kalau tidak mampu dengan hati. Maksud
tangan adalah dengan kekuasaan. Kalau kita memiliki kekuasaan wajib kita
gunakan. Kalau tidak punya beralih ke urutan berikutnya. Ini adalah urutan
bukan pilihan. Kalau kita punya kekuasaan, kita wajib merubahnya. Imam Hasan Al
Banna mengatakan: wajib kita rubah dengan cara yang paling baik yang tidak menyebabkan
kerusakan yang lebih besar. Apabila dalam dugaan kuat kita merubah kemungkaran
akan menimbulkan kerusakan yang lebih besar, kita tidak boleh merubah
kemungkaran tersebut. Para ulama
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan syi’ar-syi’ar Allah adalah rumah-rumah
Allah.
Pertanyaan:
Apakah makam nabi merupakan suatu perkecualian.
Jawab: saat
perluasan masjid nabawi, makam Rasulullah dimasukkan dalam masjid yang
diperluas. Hal yang perlu diketahui, saat itu seluruh sahabat rasulullah sudah
meninggal dunia, jadi perluasan masjid nabawi yang menyebabkan masuknya makam
Rasulullah ke dalam masjid. Apa maknanya, apa yang dilakukan oleh khalifah
tersebut, tidak menjadi hujjah atau dalil atau hal yang bisa menjadi
justifikasi (pembenaran), bangunan megah diatas kuburan.
Hadits:
salah satu sebab umat-umat sebelum kalian dibinasakan adalah karena mereka
membuat bangunan diatas kubur.
Kalau itu tidak
boleh, mengapa hal tersebut masih dibiarkan sampai sekarang? Para ulama mungkin
berpendapat bahwa bila kita mengubahnya akan menimbulkan mudharat yang lebih
besar.
Pertanyaan:
bagaimana dengan masjid yang menghadap ke kuburan, apakah sah shalat disana?
Jawab:
sejauh antara kuburan dan masjid itu ada batasnya (tembok), tidak ada masalah.
Membangun
kuburan diatas kuburan tidak diperbolehkan. Kecuali kalau kuburannya dibongkar
dan dipindahkan. Contohnya seperti tanah yang dibeli oleh Rasulullah dari dua
anak yatim, dimana disitu ada kuburan orang musyrik. Rasulullah memerintahkan
untuk membongkar kuburan tersebut dan memindahkannya. Dari sini Ramadhan
al-buthi menyimpulkan dibolehkannya pembongkaran kuburan untuk suatu keperluan.
Memakamkan
mayat di dalam masjid? Kalau ada orang kaya yang membangun masjid kemudian
berwasiat dimakamkan di masjid tersebut, maka wasiat tersebut tidak boleh
dilaksanakan.
Kasyaf itu apa?
Terbukanya tabir antara seorang wali dengan Allah SWT, tanpa tabir dan tanpa
perantara. Ungkapan yang sangat populer diantara para sufi: menurut kasyaf kami
sahih, walaupun menurut sanad kalian tidak sahih. Prinsip ini sangat berbahaya
karena kasyaf itu tidak ada ukurannya. Sedangkan ilmu musthalah hadits adalah
ilmu yang sangat agung, didalamnya ada penelitian sanad. Abdullah Ibnu Mubarak
mengatakan: sanad itu adalah bagian tak terpisahkan dari agama, seandainya
sanad tidak ada maka setiap orang akan memiliki kebebasan untuk mengatakan
bahwa ini adalah hadits Rasulullah SAW, Rasulllah mengatakan begini dan begitu. Sanad adalah keistimewaan yang dimiliki oleh Islam yang tidak dimiliki oleh
agama manapun.
Contoh: injil
perjanjian lama dan perjanjian baru yang dikatakan sebagai kitab suci, tidak
memiliki sanad. Mereka
tidak tahu, apakah ini firman Tuhan atau perkataan Yesus.
Pertanyaan:
perjanjian lama katanya mirip dengan Islam.
Jawab:
Injil itu adalah salah satu kitab yang diturunkan oleh salah seorang nabinya
yang bernama Isa. Kita wajib beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan oleh
Allah SWT sebelum Qur’an, diantaranya injil. Seiring dengan perjalanan waktu,
injil yang diturunkan kepada Nabi Isa diubah oleh tangan-tangan jahil. Karena
tidak ada jaminan dari Allah SWT untuk menjaga keaslian injil, tidak seperti
yang Allah SWT janjikan terhadap Qur’an: Sesungguhnya kamilah yang menurunkan
Qur’an dan kami akan menjaganya. Jadi kalau ada kemiripan itu karena asalnya
dari Allah. Yang sama, itu yang tidak diubah, yang tidak sama, itu yang diubah.
Jadi banyak
sekali timbul hadits-hadits palsu seperti “Barangsiapa yang mengagungkan
maulidku akan mendapatkan syafa’atku pada hari akhir”. Perayaan maulid
diselenggarakan beberapa abad setelah meninggalnya rasulullah, jadi bagaimana
bisa muncul hadits diatas? Sahih tidaknya hadits menurut paham sufi ekstrem
tidak didasarkan pada sanad. Bisa jadi hadits-hadits yang melarang kita untuk
membangun bangunan diatas masjid, dianggap tidak sahih oleh mereka. Hal ini
bukan hanya di Indonesia saja, tapi juga banyak di Mesir. Inilah yang
mengilhami Imam Hasan Al Banna untuk kembali kepada Islam yang sahih. Beliau
juga mengingkari bid’ah haqiqi. Setiap bid’ah yang tidak ada asalnya, yang
dianggap baik oleh manusia, adalah kesesatan yang wajib diperangi. Kondisi
mesir pada waktu itu memang sangat memprihatinkan.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!