Hal-hal yang dapat merusak investasi - Nouman Ali Khan

Gambar
  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ  ۖ  فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا  ۖ  لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا  ۗ  وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ  ‎   Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Q.S. Al-Baqarah, 2: 264) Kalau Anda memberi dan mengharapkan sesuatu dari pember

Tafsir Surat An-Naas

Oleh: Nouman Ali Khan

Qul memiliki beberapa keuntungan. Ini merupakan perintah dari Allah. Kita tidak bisa meminta pertolongan Allah kecuali kita berada dalam kepatuhan kepada Allah. Ketika Allah memerintahkan kita untuk mendeklarasikan bahwa kita meminta pertolongan dari Allah, maka ini membunuh ego kita. Ini menghancurkan nafs kita.

Mengapa Allah menegaskan Rab Manusia, karena manusia yang memerlukan perlindungan dari was-was. Kata Rabb dalam bahasa Arab memiliki beberapa arti, diantaranya kepemilikan. Rabbul bait – pemilik rumah. Pengertian Rabb mencakup Malik. Kita memiliki sesuatu tetapi memiliki otoritas terbatas terhadapnya – misalnya punya mobil.


Salah satu pengertian Rabb adalah murabbi.

Punya sesuatu, punya otoritas, tapi tidak mengurusnya – halaman belakang, komputer, dll.
Kata Rabb berarti memiliki, memiliki otoritas dan memelihara.

Rabb setelah kata Allah: Al Fatihah, pada ayat kedua, setelah Al – Ikhlas, Al Falaq dan An Naas dimulai dengan Rabb.

Terima Allah sebagai tuan dan terima diri sendiri sebagai hamba.

Hamba melakukan apa yang diperintah oleh tuannya. Bila kita menerimanya, maka keinginan kita adalah keinginan Allah.

Tiga nama Allah digunakan. Rabb, Malik, Ilah. Di Al Fatihah, Allah juga menggunakan hal yang sama.
Anak harus dipelihara oleh orang tuanya. Kalau seseorang perlu tarbiyah dia pergi ke murabbi. Hamba pergi ke tuannya. Ini yang dicakup oleh kata rabb. Kalau masalahnya lebih besar kita pergi ke pemerintah, raja, pemerintah. Ini dicakup dengan kata malik. Kalau semua itu tidak bisa menangani, kita menyerah pada ilah (Allah).

Rabb, Malik dan Ilah adalah Allah. Jadi mulai dari kebutuhan yang paling kecil sampai paling besar, kita merujuk pada Allah.

Ayat ini menuju dari maksimum ke minimum. Rabb banyak yang punya. Dunia memiliki beberapa raja atau presiden. Dunia hanya punya satu ilah (Allah). Kata rabb dan malik punya implikasi dunia, tapi ilah tidak.

Dalam masalah orang yang memelihara, dia hanya bisa memelihara sedikit, malik lebih banyak dan ilah lebih banyak lagi.

Bacaan Qur’an dimulai dan diakhiri dengan meminta pertolongan Allah. Setelah syetan adalah Fir’aun. Tiga nama Allah – Rabbinas, Malikinnas, Ilahinnas

Tiga hal tentang Fir’aun:
1.      Ana rabbukumul a’la
2.      Alaisani mulku misra
3.      Wa qola fir’aun ma alimtu lakum ilahin minni

Dia merujuk kepada dirinya tiga atribut Allah.

Pada masalah terbesar setan : sombong. Apakah hal yang paling hebat yang dia bisa tanamkan pada manusia: sombong. Kita hidup dijaman dimana orang mendeklarasikan diri mereka sebagai Tuhan.

Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhan.

Iblis mengakui ketuhanan Allah. Engkau menciptakanku. Dia membuat kita tidak bersyukur.

Kata Naas berasal dari kata nisyan, lupa. Manusia disebut Naas karena mereka lupa. Lupa dengan janji 
yang mereka sebutkan dihadapan Allah:

172. dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (Q.S. Al A’raaf, 7: 172)

Kekuatan yang diberikan Allah kepada setan adalah membuat orang lupa bahwa Allah adalah Rabb-nya. Tidak selamanya, tapi sering. Pelajaran dari surat ini adalah jangan jadi orang yang lupa dengan Allah. Kalau baca Qur’an, jangan lupa berlindung dari setan agar tidak lupa yang dibaca. Lupa bilangan rakaat. Dalam surat Al-Kahfi juga diceritakan bagaimana setan membuat mereka lupa.

Setan bisa masuk ke dalam hati, kalau kita tidak ingat Allah.

Ilah mencakup malik dan rabb. Ilah berasal dari kata alihah, terikat, terobsesi dengan seseorang/sesuatu. Ilah menyangkut ibadah dan yang disembah. Ilah digunakan dalam konteks kepatuhan. Ketika orang menjadikan hawa nafsu sebagai tuhan, bukan kita menyembah hawa nafsu, tapi kita mengikutinya. Itulah sebabnya konteks ibadah dalam Islam sangat lengkap, karena ketika kita patuh kepada Allah maka kita beribadah kepada-Nya.

Ketika manusia lupa, dia menanamkan was-was. Ketika dia ingat Allah, setan akan pergi. Setan tidak pernah beristirahat untuk membuat kita lupa kepada Allah. Kemarahan adalah manifestasi dari eager. Itulah sebabnya kita diajari untuk mengucapkan ta’awudz saat marah.

Setiap kita punya teman setan, termasuk Rasulullah. Perbedaannya, setan Rasul hanya mengajak kepada yang baik. Tidak kepada kita.

Kisah Safiyah ketika mengunjungi Rasulullah yang sedang i’tikaf, ketika Rasulullah mengantar istrinya keluar masjid ada dua orang Anshar. Rasulullah menjelaskan ini adalah Safiyah. Sahabat menanyakan: mengapa engkau menjelaskan begitu. Rasulullah: sesungguhnya setan mengalir dalam tubuh anak Adam seperti aliran darah, aku takut dia menanamkan was-was ke dalam diri kalian.

Was-was berasal dari jin dan manusia. Banyak situs yang membuat keragu-raguan tentang kerasulan Rasulullah. Serangan yang lebih mudah adalah menanamkan keragu-raguan pada kenabian Rasulullah. Manusia sering menolak otoritas dari orang yang sejajar dengannya. Para sahabat dan istrinya memanggil Rasul dengan kata Rasulullah. Mereka menerima otoritas yang dimiliki oleh Rasulullah.

Was-was diterjemahkan sebagai bisikan. Was-was digunakan dalam konteks negatif. Bila ada pengulangan potongan kata, maka berarti dia berlangsung terus menerus, sama seperti zalzalah, silsilah. Was-was = bisikan jahat yang berlangsung terus menerus.

Was-wasah menggambarkan orang yang sering sekali berbisik. Ini merujuk pada Iblis, karena dia adalah al was-was. Semakin sering kita ingat Allah, dia akan mundur, kalau ada kesempatan, dia akan maju lagi.

Hamba-Ku, kamu tidak punya otoritas atas mereka. Kalau kita betul-betul bertindak sebagai hamba, kita tidak akan digoda oleh setan.

Yuwaswis menunjukkan bahwa was-was itu akan ditanamkan terus sampai akhir zaman. Ada beda antara hati (jantung) dan dada. Satu-satunya yang memiliki kunci ke hati adalah kita. Kalau kita membukanya, maka was-was akan masuk.
Orang yang punya iman, Allah menanamkan keindahan dalam keimanan tersebut. Ketika setan masuk ke hati, kita mulai melihat keindahan pada yang lain. Allah membuat keburukan sebagai sesuatu yang dibenci. Ketika setan masuk ke hati, hal tersebut terlihat indah.

Allah memberi akses pada setan ke dada, kita yang memiliki akses ke hati.

Allah menyebut jin duluan, baru manusia. Dalam kesempatan lain, setan lalu jin. Was-was jin asli. Bisikan manusia berasal dari setan. Setan menggunakan kendaraan. Iblis menggunakan jin dan manusia untuk melakukan was-was.
Jenggot menghalangi kita untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Setan menggunakan internet, TV, DVD, melalui mass media moder untuk menghembuskan was-was.

Surat ini berhubungan erat dengan Al-Falaq dan Al Fatihah. Tema An-Naas dan Al Fatihah berkaitan:
  • Minta tolong – minta perlindungan
  • Tiga nama Allah dalam surat An-Naas ditemukan dalam Al-Fatihan
    • Rabbinas – Alhamdulillah
    • Malikinnas – malikiyaumiddin
    • Ilahinnas – iyyakana’budu
  • Dalam al Fatihah ada rahman dan rahim karena surat ini dimulai dengan hal yang positif, pada An Naas tidak ada karena dimulai dari hal yang negative
  • Surat An-Naas dimulai dengan mohon perlindungan, Surat Al-Fatihah ditutup dengan minta petunjuk. Jadi Qur’an dimulai dengan memohon petunjuk dan berakhir dengan mohon perlindungan.
  • Dalam Al-Fatihah, penyerahan diri, minta tolonga, minta petunjuk, digunakan bentuk plural (jamak), ini menunjukkan bahwa hal tersebut menyangkut hajat orang banyak. Tapi untuk masalah was-was, ini masalah pribadi.
  • Dalam surat An-Naas, sumber was-was bisa dari jin dan manusia (dua pengaruh individual). Dalam surat Al-Fatihah, kita minta dihindarkan dari jalan orang yang dimurkai dan jalan orang yang sesat (dua pengaruh kolektif).
  • Fatihah dibagi menjadi dua. Iyyakana’budu dan iyyakanastain. Ayat 1-4 merujuk pada iyyakana’budi dan ayat 6-7 merujuk pada iyyakanasta’in. An-Naas, 3 ayat minta pertolongan kepada, 3 ayat tentang pertolongan dari.
Sebelum membaca Qur’an, kita minta perllindungan dari setan. Pertarungan di dunia ini dimulai dari was-was dari setan. 

Cerita tentang Adam diceritakan dalam 7 skenario.
·     
    Setan akan membuat kita membelok dari jalan yang lurus (Fatihah). Saya akan membuat kebanyakan mereka tidak bersyukur. (Fatihan dimulai dengan alhamdulillah). Setan akan menanamkan was-was 

·         Bisikan setan mengarah kepada perbuatan yang tidak tahu malu, menciptakan fakhsya dalam masyarakat

·         Dia menyuruh kamu berlaku suu‘ dan fakhsya 

·         Yang paling ditakutkan oleh Rasulullah adalah fakhsya

·         Anak-anak kita banyak memperlihatkan tayangan yang tanpa malu

Qur’an mulai dengan do’a – tunjukkan kami jalan yang lurus, dan berakhir dengan do’a untuk dihindari dari setan.

Iblis akan menggunakan berbagai macam cara untuk menjebak kita. Dia selalu melakukan penelitian tentang kita.

Untuk lebih jelas, silahkan merujuk pada ceramah berikut ini: An-Naas 1 dan An-Naas 2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan