Mungkin anda baru saja makan, atau selesai makan satu jam yang lalu atau beberapa waktu yang lalu - dan sekarang perut anda terasa tidak enak. Anda merasa kembung dan tidak nyaman. Atau mungkin ada rasa terbakar. Mungkin anda merasa mual, atau muntah. Anda mungkin mengatakan bahwa anda "sakit perut" atau salah cerna. Jika tidak ada penyebab medis dari gejala anda, dokter anda mungkin menyebut kondisi ini sebagai "dispepsia" atau "pencernaan yang buruk".
Salah cerna adalah sesuatu yang nyata. Istilah medis untuk nyeri dan tidak nyaman yang berkelanjutan pada perut bagian atas tanpa penyebab medis yang dapat diidentifikasi disebut dispepsia fungsional. Makan seringkali mencetuskan gejala dari dispepsia fungsional. Kadang-kadang ketidaknyamanan dimulai selama makan; diwaktu lain, sekitar setengah jam kemudian. Ia cenderung datang dan pergi dalam waktu sekitar tiga bulan. Satu hal yang mengganggu tentang dispepsia fungsional adalah pemeriksaan medis seringkali tidak menemukan penyebab fisik atau anatomis. Jika anda menderita dispepsia fungsional, anda tidak sendirian. Sekitar 25% dari populasi mengalami hal seperti ini, dan diderita oleh pria dan wanita secara merata. Kondisi ini bertanggung jawab terhadap sejumlah besar kunjungan ke puskesmas atau dokter praktek swasta, sebagiannya karena banyak orang khawatir mereka mungkin menderita ulkus (luka lambung). Ini kekhawatiran yang beralasan, karena sekitar 10% dari orang Amerika menderita ulkus lambung dalam suatu waktu dalam hidupnya. Meskipun membuat frustasi bahwa penyebab dispepsia fungsional tidak diketahui, lebih membuat frustasi bahwa tidak ada obat yang jitu.
Berita baiknya adalah bahwa ada hal-hal sederhana yang dapat anda coba untuk membantu mendapat kesembuhan.
- Hindari makanan yang mencetuskan gejala-gejala diatas.
- Makan dengan porsi kecil dan jangan makan berlebihan; coba makan lebih sedikit, lebih sering dan pastikan kunyah makan secara lambat dan secara menyeluruh.
- Hindari aktivitas yang menyebabkan menelan udara secara berlebihan, seperti, merokok, makan secara cepat, mengunyah permen karet; dan minum minuman yang berkarbonasi.
- Kurangi stress anda. Coba terapi relaksasi, terapi perilaku kognitif, atau olahraga. Aerobik 3-5 kali per minggu dapat membantu, tetapi jangan berolahraga segera setelah makan.
- Cukup istirahat.
- Jangan berbaring dalam waktu dua jam sesudah makan.
- Kendalikan berat badan anda.
Sumber: HEALTHbeat 25 Juni 2015.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!