Oleh: Ustadz Suriani
Jiddy, Lc
Pengetahuan ini
penting untuk kita ketahui karena Allah menciptakan kita untuk beribadah kepada
Allah SWT:
“dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Q.S.
Adz Dzariyat, 51: 56)”
Allah juga berfirman, “Apakah
manusia mengira manusia akan dibiarkan begitu saja”.
Setiap perintah Allah
ada pengaruhnya.
“Barangsiapa yang
mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. An Nahl, 16: 97)
Ibadah akan memberikan
kehidupan yang baik, demikian juga kebahagiaan di akhirat.
Sesungguhnya di dunia
ini ada surga, siapa saja yang tidak bisa memasukinya, dipastikan dia tidak
bisa memasukinya di akhirat. Surga dunia apa, kehidupan yang baik. Kehidupan yang
baik itu tidak selalu bersifat materi. Jangan memiliki paham kebendaan, seperti
orang bahagia kalau hartanya banyak. Orang dibilang makmur dinilai dari materi.
Tidak. Orientasi kita adalah akhirat.
Tidak ada agama di
dunia ini yang seperti Islam dimana shalatnya lima kali sehari. Ada yang Cuma seminggu
sekali. Ibadah kita luar biasa. Apakah ibadah
itu sudah mengantarkan kepada kehidupan yang baik?
Rasulullah bersabda: “Kalian
akan diserbu oleh umat-umat sebagaimana diserbunya makanan di meja makan dari
semua arah. Para sahabat bertanya: mengapa mereka sampai sedemikian rupa,
apakah jumlah kita sangat sedikit ya Rasulullah. Rasulullah menjawab: Tidak,
bahkan kalian mayoritas, tetapi kalian seperti buih di lautan. Allah cabut
wibawa kalian sehingga umat-umat lain tidak takut kepada kalian. Kalian ditimpa
oleh penyakit Wahn. Apa Wahn itu ya Rasulullah? Rasulullah: cinta dunia dan
takut mati.
Adian Husaini,
karakter para sahabat: Kecintaan akan ilmu dan kecintaan akan pengorbanan
Ketika kehidupan yang
baik itu tidak kita miliki, perlu kita bertanya, apa yang terjadi, mengapa kita
menjadi umat yang seperti buih.
Pengaruh Puasa
Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Q.S. Al Baqarah, 2: 183)
Apakah setelah puasa
masjid kita tambah ramai? Mengapa shalat Subuh, shalat Isya sudah seramai
shalat Jum’at ?
Pengaruh Shalat
“bacalah apa yang
telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar …”
(Q.S. Al Ankabut, 29: 45)
Pengaruh Zakat
“Ambillah zakat dari
sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan
mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
(Q.S. At Taubah, 9: 103)
Penjelasan
Maksud “membersihkan”
adalah zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang
berlebih-lebihan kepada harta benda.
Dalam surat Al A’la
digambarkan bahwa mereka lebih mencintai kehidupan dunia (bal tu’tsiruunal hayaataddunya)
Maksud “mensucikan”
adalah zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan
memperkembangkan harta benda mereka.
Sebaik-baik manusia
adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Hasan Al-Banna
menyebutkan salah satu karakter seorang Muslim adalah bermanfaat bagi orang
lain.
Pengaruh Haji
Dan berserulah kepada
manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan
berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru
yang jauh (Q.S. Al Hajj, 22: 27)
Sekarang antrian haji
sudah 18 tahun. Salah satu hikmah dari ayat diatas adalah semangat persatuan,
dimana kaum Muslimin datang dari semua penjuru tanpa memperhatikan masalah
suku, warna kulit. Ibadah haji mengajarkan kita untuk bersatu, tidak melihat
perbedaan bahasa, bangsa, warna kulit, suku dan lain-lain. Masalah kita
sekarang adalah masalah persatuan.
“masing-masing bangga
dengan bangsa / suku”
Karena perbedaan
yang sepele kita bercerai berai. Kita belum seperti yang dikatakan oleh
Rasulullah seperti satu tubuh yang ketika ada satu anggota tubuhnya sakit, maka
anggota tubuh yang lain akan merasakan sakit. Bagaimana kita bisa merasakan
penderitaan saudara-saudara kita dari berbagai bagian dunia. Mereka diusir dari
negara mereka, mereka naik perahu yang tidak layak, kemudian mereka tidak
diterima di mana-mana. Padahal kewarganegaraan kita adalah aqidah. Barangsiapa yang
menyebutkan la ilaha illallah maka dia adalah saudara kita.
Substansi ibadah
Ibadah bertujuan
untuk penghambaan. Dengan konsep ini jelas siapa yang menjadi tempat untuk
menghambakan diri dan siapa yang menghambakan diri. Siapa menyembah siapa.
Pengertian ibadah
secara umum adalah semua perkataan dan perbuatan yang dimaksudkan untuk mencari
ridha Allah SWT.
Pengertian ibadah
secara khusus adalah semua jenis ibadah yang disyariatkan Allah SWT (shalat,
puasa, zakat haji, sembelihan, nazar, dllJ).
Bagaimana kita
memahami ayat 51: 56, berarti kita memahaminya secara umum. Kalau kita hanya
memahami ibadah hanya shalat, maka kita shalat selama 24 jam. Itu tidak ada
perintahnya. Begitupun dengan puasa.
Iman itu memiliki
cabang, cabangnya ada 70. Yang paling tinggi adalah kata La ilaha illallah dan
paling rendah menyingkirkan duri dari jalan.
Isi dari agama
adalah ibadah dan muamalah. Prinsip dasar dari ibadah itu adalah diharamkan. Kita
tidak boleh beribadah kecuali dengan apa-apa yang Allah perintahkan. Jangan berinovasi
dalam beribadah. Kreativitas dalam masalah muamalah. Prinsip dari dari muamalah
adalah boleh. Yang muamalah bisa bernilai ibadah. Karena hidup kita untuk
beribadah, maka muamalah kita lakukan dengan niat untuk mencari ridho dari
Allah SWT.
Kalau kita
mencari nafkah (muamalah) maka luruskan niat untuk mencari ridho Allah, maka
kita akan mencari nafkah dengan cara yang halal. Makan adalah muamalah, karena
kita niatkan karena Allah, maka kita makan yang halal. Kalau makan makanan yang
halal, mengucapkan basmalah dia tidak akan berani. Basmalah bisa mencegah
perbuatan yang tidak baik.
Rasulullah:
setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ucapan basmalah maka perkara
itu menjadi terputus. Para ulama mengatakan bahwa perkara tersebut tidak
mendapatkan berkah. Kalaupun ada maka sedikit. Jadi sebaiknya tidak ada satu
perkarapun melainkan kita mengucapkan basmalah. Tidak mungkin orang berbuat
maksiat memulainya dengan basmalah.
Membaca basmalah
diharamkan pada orang yang melakukan dosa. Misalnya berzina dimulai dengan
basmalah.
Pertanyaan boleh nggak
memulai merokok dengan basmalah. Sama dengan pertanyaan boleh nggak merokok di
masjid. Boleh nggak merokok dengan tangan kiri.
Prinsip ibadah:
1.
Tidak ada yang boleh diibadahi kecuali Allah (ikhlas)
2.
Allah tidak boleh diibadahi kecuali dengan apa yang diperintahkan-Nya
(mutaba’ah)
Katakanlah:
Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, „bahwa
sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa“. Barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka
hendaklahia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan
seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya”. (Q.S. Al Kahfi, 18: 110)
Disampaikan
dalam Kajian Rutin Kesempurnaan Islam Masjid Al Ihsan Kuala Kapuas pada hari
Sabtu, 28 Mei 2016
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!