Konsolidasi Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSAD) 2024

Gambar
  Pada hari Kamis, 25 April 2024 bertempat di Hotel Santika dilaksanakan Konsolidasi ARSADA - RSD Se-Indonesia dengan tema Strategi Pelayanan Farmasi dan Regulasi Pajak di Rumah Sakit Daerah. Dr. dr. Slamet Riyadi menyampaikan sambutan dari ARSADA tentang berbagai asumsi yang harus diantisipasi sebagai berikut: 1. Pemerintahan Baru. Potensi dampaknya kepada rumah sakit daerah. Kepala daerah baru (periode baru) DPRD Baru (periode baru) Posisi / kedudukan direktur rumsah sakit daerah Hubungan Pemda dengan rumah sakit daerah Kebijakan Pemda tentang uang, sarana prasarana dan sumber daya manusia Konsistensi pelaksanaan BLU/BLUD 2. Kefarmasian. Kepmenkes HK.01.07/Menkes/503/2024. Nilai klaim harga obat program rujuk balik; obat penyakit kronis di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut, obat kemoterapi, dan obat alteplase. Potensi dampak kepada rumah sakit daerah: Output: Mutu Layanan Kefarmasian meningkat Konsolidasi katalog elektronik sektoral kementerian kesehatan Penataan formulari

Ibadah yang tak berpengaruh

Oleh: Ustadz Suriani Jiddy, Lc

Pengetahuan ini penting untuk kita ketahui karena Allah menciptakan kita untuk beribadah kepada Allah SWT:

“dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Q.S. Adz Dzariyat, 51: 56)”

Allah juga berfirman, “Apakah manusia mengira manusia akan dibiarkan begitu saja”.
Setiap perintah Allah ada pengaruhnya.

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. An Nahl, 16: 97)

Ibadah akan memberikan kehidupan yang baik, demikian juga kebahagiaan di akhirat.
Sesungguhnya di dunia ini ada surga, siapa saja yang tidak bisa memasukinya, dipastikan dia tidak bisa memasukinya di akhirat. Surga dunia apa, kehidupan yang baik. Kehidupan yang baik itu tidak selalu bersifat materi. Jangan memiliki paham kebendaan, seperti orang bahagia kalau hartanya banyak. Orang dibilang makmur dinilai dari materi. Tidak. Orientasi kita adalah akhirat.

Tidak ada agama di dunia ini yang seperti Islam dimana shalatnya lima kali sehari. Ada yang Cuma seminggu sekali. Ibadah kita  luar biasa. Apakah ibadah itu sudah mengantarkan kepada kehidupan yang baik?

Rasulullah bersabda: “Kalian akan diserbu oleh umat-umat sebagaimana diserbunya makanan di meja makan dari semua arah. Para sahabat bertanya: mengapa mereka sampai sedemikian rupa, apakah jumlah kita sangat sedikit ya Rasulullah. Rasulullah menjawab: Tidak, bahkan kalian mayoritas, tetapi kalian seperti buih di lautan. Allah cabut wibawa kalian sehingga umat-umat lain tidak takut kepada kalian. Kalian ditimpa oleh penyakit Wahn. Apa Wahn itu ya Rasulullah? Rasulullah: cinta dunia dan takut mati.

Adian Husaini, karakter para sahabat: Kecintaan akan ilmu dan kecintaan akan pengorbanan
Ketika kehidupan yang baik itu tidak kita miliki, perlu kita bertanya, apa yang terjadi, mengapa kita menjadi umat yang seperti buih.

Pengaruh Puasa

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Q.S. Al Baqarah, 2: 183)
Apakah setelah puasa masjid kita tambah ramai? Mengapa shalat Subuh, shalat Isya sudah seramai shalat Jum’at ?

Pengaruh Shalat

“bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar …” (Q.S. Al Ankabut, 29: 45)

Pengaruh Zakat

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (Q.S. At Taubah, 9: 103)

Penjelasan

Maksud “membersihkan” adalah zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda.

Dalam surat Al A’la digambarkan bahwa mereka lebih mencintai kehidupan dunia (bal tu’tsiruunal hayaataddunya)

Maksud “mensucikan” adalah zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Hasan Al-Banna menyebutkan salah satu karakter seorang Muslim adalah bermanfaat bagi orang lain.
Pengaruh Haji

Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh (Q.S. Al Hajj, 22: 27)

Sekarang antrian haji sudah 18 tahun. Salah satu hikmah dari ayat diatas adalah semangat persatuan, dimana kaum Muslimin datang dari semua penjuru tanpa memperhatikan masalah suku, warna kulit. Ibadah haji mengajarkan kita untuk bersatu, tidak melihat perbedaan bahasa, bangsa, warna kulit, suku dan lain-lain. Masalah kita sekarang adalah masalah persatuan.

“masing-masing bangga dengan bangsa / suku”

Karena perbedaan yang sepele kita bercerai berai. Kita belum seperti yang dikatakan oleh Rasulullah seperti satu tubuh yang ketika ada satu anggota tubuhnya sakit, maka anggota tubuh yang lain akan merasakan sakit. Bagaimana kita bisa merasakan penderitaan saudara-saudara kita dari berbagai bagian dunia. Mereka diusir dari negara mereka, mereka naik perahu yang tidak layak, kemudian mereka tidak diterima di mana-mana. Padahal kewarganegaraan kita adalah aqidah. Barangsiapa yang menyebutkan la ilaha illallah maka dia adalah saudara kita.

Substansi ibadah

Ibadah bertujuan untuk penghambaan. Dengan konsep ini jelas siapa yang menjadi tempat untuk menghambakan diri dan siapa yang menghambakan diri. Siapa menyembah siapa.
Pengertian ibadah secara umum adalah semua perkataan dan perbuatan yang dimaksudkan untuk mencari ridha Allah SWT.

Pengertian ibadah secara khusus adalah semua jenis ibadah yang disyariatkan Allah SWT (shalat, puasa, zakat haji, sembelihan, nazar, dllJ).

Bagaimana kita memahami ayat 51: 56, berarti kita memahaminya secara umum. Kalau kita hanya memahami ibadah hanya shalat, maka kita shalat selama 24 jam. Itu tidak ada perintahnya. Begitupun dengan puasa.

Iman itu memiliki cabang, cabangnya ada 70. Yang paling tinggi adalah kata La ilaha illallah dan paling rendah menyingkirkan duri dari jalan.

Isi dari agama adalah ibadah dan muamalah. Prinsip dasar dari ibadah itu adalah diharamkan. Kita tidak boleh beribadah kecuali dengan apa-apa yang Allah perintahkan. Jangan berinovasi dalam beribadah. Kreativitas dalam masalah muamalah. Prinsip dari dari muamalah adalah boleh. Yang muamalah bisa bernilai ibadah. Karena hidup kita untuk beribadah, maka muamalah kita lakukan dengan niat untuk mencari ridho dari Allah SWT.

Kalau kita mencari nafkah (muamalah) maka luruskan niat untuk mencari ridho Allah, maka kita akan mencari nafkah dengan cara yang halal. Makan adalah muamalah, karena kita niatkan karena Allah, maka kita makan yang halal. Kalau makan makanan yang halal, mengucapkan basmalah dia tidak akan berani. Basmalah bisa mencegah perbuatan yang tidak baik.

Rasulullah: setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ucapan basmalah maka perkara itu menjadi terputus. Para ulama mengatakan bahwa perkara tersebut tidak mendapatkan berkah. Kalaupun ada maka sedikit. Jadi sebaiknya tidak ada satu perkarapun melainkan kita mengucapkan basmalah. Tidak mungkin orang berbuat maksiat memulainya dengan basmalah.
Membaca basmalah diharamkan pada orang yang melakukan dosa. Misalnya berzina dimulai dengan basmalah.

Pertanyaan boleh nggak memulai merokok dengan basmalah. Sama dengan pertanyaan boleh nggak merokok di masjid. Boleh nggak merokok dengan tangan kiri.

Prinsip ibadah:
1.       Tidak ada yang boleh diibadahi kecuali Allah (ikhlas)
2.       Allah tidak boleh diibadahi kecuali dengan apa yang diperintahkan-Nya (mutaba’ah)

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, „bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa“. Barangsiapa yang  mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklahia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya”. (Q.S. Al Kahfi, 18: 110)


Disampaikan dalam Kajian Rutin Kesempurnaan Islam Masjid Al Ihsan Kuala Kapuas pada hari Sabtu, 28 Mei 2016



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan