Navigating Integrity Zone Development: A Hospital's Journey

Gambar
 This storyboard chronicles the efforts of a medical services head tasked with understanding and implementing an integrity zone at RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Hospital. Over one evening, they delve into the self-assessment form required for the integrity zone's development, consulting ChatGPT for clarification on complex issues and drafting essential documents. By morning, they are ready to lead a staff assembly, outlining the steps necessary to foster a culture of integrity within the hospital. On April 17, 2024, the director of RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo assigned the head of medical services to attend a socialization meeting for the integrity zone development. Searching for foundational documents for the integrity zone at night, finding the self-assessment form. Exploring the self-assessment questions, using ChatGPT to understand the complicated parts. Asking ChatGPT for advice on: Team Decree (SK Tim Kerja), Work Plan (Rencana Kerja), Change Agents (Agen Perubahan),

Akreditas rumah sakit memperbaiki pelayanan pada pasien

Eka Puji Astuti, S.Farm, Apt (menghadap kamera) sedang memberikan konseling
Upaya perbaikan pelayanan rumah sakit tampak di Instalasi Farmasi RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Standar pelayanan farmasi rumah sakit mengharuskan para apoteker untuk menyisihkan waktu memberikan konseling kepada pasien mengenai obat yang mereka terima. Dalam kegiatan konseling ini apoteker akan memberikan berbagai informasi seputar obat kepada pasien. Hal ini tentu akan memperbaiki kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat yang mereka terima dan mengetahui apa yang harus mereka lakukan bila terjadi efek samping terhadap obat.

Selain itu, setiap pasien menerima obat-obatan, kepada mereka dijelaskan berapa kali obat itu harus diminum sehari. Berapa banyak yang harus diminum setiap kalinya. Kemudian dijelaskan apakah obat tersebut diminum sebelum atau sesudah makan. Bagi pasien BPJS Kesehatan pun dijelaskan bahwa bila obat yang diresepkan tidak tersedia di apotek rumah sakit, maka pasien bisa menanyakan obat tersebut di Apotek Kimia Farma yang juga merupakan apotek yang melayani obat-obat bagi pasien BPJS Kesehatan.

Kegiatan akreditasi yang dilaksanakan oleh rumah sakit mengharuskan mereka merujuk pada standar pelayanan yang sudah ditetapkan. Tentu saja hal ini akan membuat pelayanan menjadi lebih baik bagi pasien.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan