Navigating Integrity Zone Development: A Hospital's Journey

Gambar
 This storyboard chronicles the efforts of a medical services head tasked with understanding and implementing an integrity zone at RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Hospital. Over one evening, they delve into the self-assessment form required for the integrity zone's development, consulting ChatGPT for clarification on complex issues and drafting essential documents. By morning, they are ready to lead a staff assembly, outlining the steps necessary to foster a culture of integrity within the hospital. On April 17, 2024, the director of RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo assigned the head of medical services to attend a socialization meeting for the integrity zone development. Searching for foundational documents for the integrity zone at night, finding the self-assessment form. Exploring the self-assessment questions, using ChatGPT to understand the complicated parts. Asking ChatGPT for advice on: Team Decree (SK Tim Kerja), Work Plan (Rencana Kerja), Change Agents (Agen Perubahan),

Pembahasan Hadits Arba'in Nawawi ke-5 (Bagian Pertama)


Oleh: Ustadz Suriani Jiddy, Lc

Dari Ummul Mu’minin, Aisyah r.a. beliau berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang membuat perkara baru dalam urusan kita ini sedangkan perkara itu bukan dari agama maka dia tertolak. Dalam riwayat Muslim: barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan sementara amalan itu tidak ada perintahnya dari kami maka dia tertolak.

Ummul Mu’minin
Umm adalah ibu. Mu’minin adalah orang-orang beriman. Jadi Ibu orang-orang beriman. Yang dimaksud adalah istri Rasulullah SAW. Istilah ini disebutkan dalam Qur’an.

Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah). (Q.S. Al Ahzab, 33: 6)

Orang-orang beriman lebih mencintai Rasulullah SAW dalam segala urusan. Istri-istri Rasulullah adalah ibu-ibu orang-orang beriman.

Ummahatul Mu’minin yang disepakati ada 11:
1.       Khadijah binti Khuwailid
2.       Saudah
3.       Aisyah binti Abu Bakar
4.       Hafsyah binti Umar bin Khattab
5.       Hindun (Ummu Salamah)
6.       Ramlah (Ummu Habibah)
7.       Juwairiyah binti Al Harits
8.       Shafiyah binti Huyay bin Akhtab
9.       Zainab binti Jahsyi
10.   Zainab binti Khuzaimah
11.   Maimunah
12.   Maria (diperselisihkan apakah budak atau istri)

Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik, (Q.S. Al Ahzab, 33: 32)

Mengapa dinamakan ummul mu’minin? Qatadah berkata: “Maksudnya ibu-ibu mereka dari sisi haramnya seorang mukmin menikahi salah seorang istri Nabi SAW baik tatkala beliau masih hidup, bila beliau telah mentalaknya, atau setelah beliau wafat. Mereka haram untuk dinikahi seperti haramnya menikahi ibu kandung sendiri.”

Menjawab tuduhan kaum orientalis terhadap poligama Nabi SAW
Istri beliau 12, tapi kaum Muslimin hanya diperbolehkan 4 saja. Ini adalah kekhususan bagi Rasulullah bukan untuk umatnya. Tuduhan lain adalah beliau disebut memiliki hiperseks. Diambil dari buku Syubhat-syubhat poligami Rasulullah SAW yang ditulis oleh Guru Besar Ummul Quro Mekah, Syaikh Ali Ash-Shobuni. Beliau berasal dari Suriah, lama tinggal di Saudi Arabia.

Beliau mengatakan bahwa Rasulullah tidak melakukan poligami kecuali setelah memasuki masa tua. Seandainya beliau menikah untuk memuaskan hasrat seksualnya, tentu beliau poligami menikah pada masa-masa muda.

Semua istri Nabi janda kecuali Aisyah. Khadijah usianya 40 tahun ketika dinikahi. Nabi sendiri menyarankan sahabat untuk menikahi perawan.

Paling tidak ada 4 hikmah mengapa istri beliau banyak

1.       Hikmah yang berhubungan dengan ilmu, pendidikan dan pengajaran. Proses transfer ilmu. Para sahabat wanita bila ingin bertanya tentang wanita, bertanya kepada salah satu istri Nabi.

2.       Hikmah yang berhubungan dengan syariat. Ketika Rasulullah SAW atas perintah Allah memerintahkan salah seorang sahabatnya, Zaid bin Haritsah (anak angkat Nabi), untuk menceraikan istrinya. Setelah istri Zaid diceraikan, dinikahi oleh Rasulullah. Hikmahnya, pembatalan hukum nisbah kepada orang tua angkat. Ini membatalkan hak waris.

3.       Hikmah yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan. Rasulullah SAW menikahi anak Abu Bakar, Aisyah. Jasa Abu Bakar terhadap Islam sangat luar biasa. Dia mengerahkan seluruh harta dan dirinya untuk Islam. Saat orang mendustakan Rasulullah SAW, Abu Bakar membenarkannya. Anak Umar bin Khattab juga dinikahi oleh Rasulullah SAW, Hafshah. Umar membela Islam di Mekah.

4.       Hikmah yang bersifat politis / strategi dakwah. Politik itu bukan sesuatu yang tabu. Umat Islam harus aktif dalam politik. Seluruh istri Nabi orang Arab, ada yang Quraisy dan bukan Quraisy. Quraisy adalah kabilah yang paling mulia. Ada orang Yahudi yang dinikahi oleh Nabi. Shafiyah sangat cantik. Istri Rasulullah yang lain cemburu. Juwairiyah berasal dari Bani Musthaliq. Ketika sahabat memerdekakannya, seluruh sahabat membebaskan seluruh tawanan mereka yang berasal dari Bani Musthaliq. Akhirnya seluruh kabilah tersebut masuk Islam.

Rasulullah adalah maksum yang dijaga oleh Allah SWT. Apa yang dilakukan oleh beliau adalah atas petunjuk Allah SWT.

Sikap dan Pandangan Syi’ah terhadap Ummahatul Mu’minin
Penyimpangan Syi’ah terhadap terhadap:
·         Aisyah – sangat tidak dihormati
·         Istri Nabi dianggap bukan keluarga Nabi. Kalau mereka mengklaim mencintai Ahlul Bait, mereka mengeluarkan para istri Nabi.
Al ‘yasyi dalam tafsirnya dan Al Majlisi dalam Bihar al Anwar menyebut bahwa Rasulullah meninggal karena diracuni oleh Aisyah dan Hafshah.

Syi’ah menyebut Aisyah tidak layak menjadi Ummul Mu’minin. Aisyah memerangi Ali bin Abi Thalib. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan