Postingan

Menampilkan postingan dengan label Remunerasi

Hal-hal yang dapat merusak investasi - Nouman Ali Khan

Gambar
  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ  ۖ  فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا  ۖ  لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا  ۗ  وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ  ‎   Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Q.S. Al-Baqarah, 2: 264) Kalau Anda memberi dan mengharapkan sesuatu dari pember

RS Kapuas Berbagi Pengetahuan Tentang Remunerasi Dengan RS Pulang Pisau

Gambar
Peserta dari RSUD Pulang Pisau (3 orang di bagian kanan) Pada hari Selasa, 17 Februari 2015 bertempat di aula rumah sakit dilaksanakan kegiatan berbagi pengetahuan tentang remunerasi. Kegiatan ini diikuti oleh staf RSUD Pulang Pisau dengan nara sumber dari RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Bapak Sungkowo Puji Basuki. Dalam kesempatan ini Bapak Basuki menyampaikan pengalamannya dalam menyusun remunerasi ini serta berbagai kendala yang dihadapi. Kemudian beliau menjelaskan mengenai berbagai poin yang sudah disepakati oleh seluruh pengampu kepentingan di rumah sakit.

Mulai 1 Mei 2014 RSUD Aktifkan Lagi Sidik Jari Plus

Gambar
Bapak Muhlan sedang menunjukkan mesin sidik jari plus RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo sudah mulai menerapkan sistem remunerasi. Sistem ini mengharuskan penghitungan jumlah jam kerja pegawai dilakukan secara akurat. Untuk mencapai hal tersebut, rumah sakit kembali menerapkan absensi dengan menggunakan mesin sidik jari plus. Berbeda dengan sebelumnya yang menggunakan sidik jari biasa, sekarang alat ini mampu mendeteksi perbedaan iris yang ada di mata. Pegawai rumah sakit cukup mendaftarkan diri dengan menatap kamera yang ada di alat tersebut, secara otomatis, mesin akan mendeteksi iris sang pegawai dan merekamnya. Setelah direkam, maka bila kemudian dia kembali menatap kamera tersebut, maka mesin akan mencatat kapan sang pegawai berada di rumah sakit.

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan