Postingan

Menampilkan postingan dengan label Tobacco Control

Konsolidasi Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSAD) 2024

Gambar
  Pada hari Kamis, 25 April 2024 bertempat di Hotel Santika dilaksanakan Konsolidasi ARSADA - RSD Se-Indonesia dengan tema Strategi Pelayanan Farmasi dan Regulasi Pajak di Rumah Sakit Daerah. Dr. dr. Slamet Riyadi menyampaikan sambutan dari ARSADA tentang berbagai asumsi yang harus diantisipasi sebagai berikut: 1. Pemerintahan Baru. Potensi dampaknya kepada rumah sakit daerah. Kepala daerah baru (periode baru) DPRD Baru (periode baru) Posisi / kedudukan direktur rumsah sakit daerah Hubungan Pemda dengan rumah sakit daerah Kebijakan Pemda tentang uang, sarana prasarana dan sumber daya manusia Konsistensi pelaksanaan BLU/BLUD 2. Kefarmasian. Kepmenkes HK.01.07/Menkes/503/2024. Nilai klaim harga obat program rujuk balik; obat penyakit kronis di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut, obat kemoterapi, dan obat alteplase. Potensi dampak kepada rumah sakit daerah: Output: Mutu Layanan Kefarmasian meningkat Konsolidasi katalog elektronik sektoral kementerian kesehatan Penataan formulari

Kondisi pengendalian tembakau di Indonesia masih memprihatinkan

Gambar
  Gambar diatas menunjukkan kondisi penerapan Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (Framework Convention on Tobacco Control - FCTC) di Indonesia. Indonesia belum meratifikasi FCTC. Hal ini disebabkan karena besarnya pengaruh perusahaan rokok di Indonesia. Saat ini pemerintah seperti tidak berdaya menghadapi mereka.  Bila kita lihat gambar diatas maka kita lihat bahwa perusahaan rokok sudah mulai berhasil membuat anak-anak muda menggantikan orang tua mereka yang meninggal karena rokok. Jadi diharapkan sampai akhir abad ini angka merokok di Indonesia akan tetap tinggi. Gambar diatas menunjukkan bahwa pada awal pemerintah Jokowi, ada kemajuan dalam pengendalian tembakau. Namun selama 4 tahun terakhir (2016-2020) hampir tidak ada kemajuan. Sumber: Main Dashboard | Tableau Public

eCourse on Tobacco Control

https://cdl.phfi.org/portal/node/107 Pada tahun 2018 yang lalu, admin mendaftar untuk mendapatkan beasiswa dari John Hopkins University untuk mengikuti "Certificate course on Global Tobacco Control". Sayang admin tidak lulus dalam seleksi. Waktu cari-cari di internet apakah ada lembaga selain John Hopkins University yang memberikan kursus serupa. Admin menemukan alamat diatas. Setelah memastikan bahwa ini bukan SCAM, akhirnya admin mendaftar. Prosesnya cukup panjang karena hanya untuk bayar saja, cukup panjang prosesnya. Admin harus menunggu beberapa bulan kemudian karena diikutkan dalam rombongan berikutnya yaitu Periode Desember 2018 - Maret 2019. Enaknya, semua bahan kuliah sudah disediakan disitus mereka. Setiap ada kuliah baru, kita tinggal mengakses situs diatas dan mendengarkan kuliahnya, membaca bahan kuliah kemudian menjawab kuisnya. Saya sarankan kuis segera dijawab segera setelah mengikuti kuliah dan membaca bahan kuliah agar tidak lupa. Kita diberikan 3 k

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan