Navigating Integrity Zone Development: A Hospital's Journey

Gambar
 This storyboard chronicles the efforts of a medical services head tasked with understanding and implementing an integrity zone at RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Hospital. Over one evening, they delve into the self-assessment form required for the integrity zone's development, consulting ChatGPT for clarification on complex issues and drafting essential documents. By morning, they are ready to lead a staff assembly, outlining the steps necessary to foster a culture of integrity within the hospital. On April 17, 2024, the director of RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo assigned the head of medical services to attend a socialization meeting for the integrity zone development. Searching for foundational documents for the integrity zone at night, finding the self-assessment form. Exploring the self-assessment questions, using ChatGPT to understand the complicated parts. Asking ChatGPT for advice on: Team Decree (SK Tim Kerja), Work Plan (Rencana Kerja), Change Agents (Agen Perubahan),

Syirik - bagian dari materi Aplikasi Iman Dalam Kehidupan (tadabbur ayat puasa)


Hak Allah atas hamba: ibadah dan menjauhi syirik

Ketika mendengar kata syirik seringkali terbayang dalam pikiran kita, mendatangi dukun, datang ke kuburan, datang ke Gunung Kawi. Itu adalah beberapa contoh, itu sudah lewat. Kita akan mendalami lebih jauh makna syirik yang barangkali dalam kehidupan kita sudah melakukan perbuatan syirik.
Syirik menurut bahasa: sekutu, menyertai, firman Allah:

„dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku.“ (Q.S. Thaha, 20: 32)

Ini adalah permintaan Musa untuk menjadikan Harun sebagai sekutu / teman dalam urusannya.

Syirik menurut istilah: seseorang menjadikan bagi Allah sekutu / tandingan dalam rububiyah, uluhiyah, atau nama-nama dan sifat-sifat-Nya.

Dari Abdullah ia berkata: Saya telah bertanya kepada Rasulullah SAW: „Dosa apakah yang lebih besar di sisi Allah? Beliau menjawab: „Engkau menjadikan sekutu / tandingan bagi Allah padahal Dialah yang menciptakanmu“ (HR. Bukhari dan Muslim)

Pembagian tauhid: rububiyah, uluhiyah, asma dan sifat

Sifat rububiyah
·         Menciptakan
·         Mengatur alam
·         Menghidupkan
·         Mematikan
·         Memberi manfaat
·         Memberi mudharat
·         Menetapkan hukum
·         Memberi rizki
·         Menentukan nasib
·         Memberi petunjuk
·         Menolak bahaya
·         Menyembuhkan penyakit
·         Mengetahui hal-hal ghaib

Hanya Allah yang mampu melakukan hal-hal ini. Tidak ada makhluk yang mampu melakukannya. Kalau ada seseorang yang memiliki keyakinan bahwa ada selain Allah yang mampu menciptakan, maka dia sudah syirik. Demikian seterusnya.

Tauhid uluhiyah
·         Ibadah
·         Meminta pertolongan
·         Meminta perlindungan
·         Berdo’a
·         Bernazar
·         Bersumpah
·         Menyembelih binatang
·         Cinta
·         Takut
·         Berharap
·         Tawakal

Bila ada manusia yang mempersembahkan perbuatan ini kepada selain Allah maka dia sudah membuat tandingan bagi Allah.

Syirik dibagi menjadi syirik kecil dan syirik besar. Karena bisa jadi kita melakukan sesuatu yang dikategorikan sebagai syirik besar.

Perbedaan syirik kecil dan syirik besar
No
Syirik Besar
Syirik Kecil
1
Menyebabnkan pelakunya keluar dari Islam
Tidak menyebabkan pelakukanya keluar dari Islam
2
Membatalkan seluruh amal perbuatan pelakunya
Tidak membatalkan seluruh amal perbuatan pelakunya
3
Menyebabkan pelakunya kekal di dalam neraka
Tidak menyebabkan pelakunya kekal di dalam neraka
4
Menyebabkan darah dan harta pelakunya menjadi halal
Tidak menyebabkan darah dan harta pelakunya menjadi halal
5
Di akhirat pelakunya tidak akan diampuni oleh Allah
Di akhirat pelakunya masih mungkin diampuni oleh Allah

Fenomena Syirik

„dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain).“ (Q.S. Yusuf, 12: 106)

Banyak orang yang beriman kepada Allah, tapi mereka masih melakukan perbuatan-perbuatan syirik. Apa sebabnya? Bisa jadi karena tidak tahu atau terbawa oleh hawa nafsu. Apalagi tantangan di akhir zaman ini tidak kecil.

„dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.” (Q.S. Al Baqarah, 2: 165)

Cinta masuk dalam bab tauhid uluhiyah. Mereka masih mencintai yang lain sebagaimana mereka mencintai Allah.

Imam Ibnu Qayyim: inti ibadah adalah cinta kepada Allah bahkan mengesakan-Nya dengan mencintai-Nya. Maka hendaklah cinta itu seluruhnya karena Allah, seorang hamba tidak membagi cintanya kepada selain Allah. Akan tetapi dia memberikan cintanya hanya karena Allah dan dalam rangka taat kepada Allah.

Cinta:
·         Ibadah à Allah (diagungkan, disucikan, dipuji, diingat)
·         Alami à makhluk

Cinta kepada Allah, artinya senantiasa Allah diagungkan, disucikan, dipuji, dan diingat. Tetapi cinta kepada selain Allah sifatnya tidak mutlak.

Jadi cinta yang seluruhnya kepada Allah adalah cinta yang bersifat mutlak. Kepada kepada selain Allah tidak mutlak, bisa kita cinta, bisa kita tidak cintai, bergantung pada perbuatannya. Kalau dia baik dicintai, kalau tidak baik, tidak boleh dicintai. Ketika kita mencintai selain Allah adalah dalam rangka karena Allah dan dalam rangka meraih ketaatan kepada Allah.

Dr. Ibrahim Al Buraykan: Ibadah mempunyai dua rukun: Pertama, kesempurnaan cinta yang merupakan tujuan akhirnya. Itu merupakan hak Allah semata, karena hanya Allah yang dicintai ….

Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (Q.S. At Taubah, 9: 24)

Cinta yang kita berikan kepada selain Allah bukan cinta yang sempurna, hanya karena Allah.
Aba dari abun. Dalam beberapa ayat diterjemahkan sebagai nenek moyang.

Gerakan Nativisasi
·         Nativisasi adalah upaya mengembalikan masyarakat Indonesia kepada budaya lokalnya
·         Budaya lokal yang dimaksud adalah budaya pra Islam
·         Dengan meningkatkan sentimen kedaerahan, Islam diperlakukan sebagai pendatang
·         Kaum kuffar melakukan nativisisasi dalam rangka melemahkan bangsa Indonesia

Q.S. At Taubah, 9: 24
1.       Orang tua
2.       Anak
3.       Saudara
4.       Pasangan
5.       Kerabat
6.       Harta
7.       Usaha / pekerjaan
8.       Rumah

Kalau mereka mencintai yang delapan ini lebih dari Allah maka mereka sudah menyekutukan Allah.
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Q.S. Luqman, 31: 5

Tidak sempurna iman seseorang diantara kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta, yang bayak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga) (Q.S. Ali Imran, 3: 14)

Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam. Pada mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan (Q.S. At-Taubah, 9: 31)

Ketika ayat ini turun dan dibacakan dihadapan para sahabat, Adi bin Hatim – mantan Nasrani kemudian masuk Islam, bertanya kepada Rasulullah, mereka dulu tidak pernah menuhankan pendeta-pendeta mereka. Jawaban Rasulullah, bukankah ketika mereka menghalalkan yang haram, mengharamkan yang halal, mereka mengikutinya. Itulah bentuk penyembahan pengikut kepada pendeta.

Kultus individu bisa terjadi karena cinta yang berlebihan. Ketika kita memberikan cinta seperti ini kepada selain Allah maka kita sudah membuat tandingan.
Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan, tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka (Q.S. Ar-Rum, 30: 31)

Kultus golongan (ormas, orpol).

Kultus negara: “wright or wrong is my country” (benar atau salah adalah negaraku)

Yusuf Qaradawi: berhala gaya baru (neo paganisme) adalah nasionalisme atau paham kebangsaan.

Nasionalisme: kalau jenis cinta kepada Allah kita berikan kepada negara kita, maka kita sudah jatuh kepada syirik.


Apakah nasionalisme tidak boleh? Tidak juga. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan