Postingan

Menampilkan postingan dengan label Anyaman

Suheir Barghouthi: Sang Ibu Baja dari Palestina

Gambar
  Di tengah penderitaan panjang rakyat Palestina, nama Suheir Barghouthi, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Um Asef, bersinar sebagai simbol keteguhan, kasih sayang, dan keberanian. Dalam episode keempat Freedom Breakers yang tayang 8 Juli 2025, kisah hidupnya disampaikan secara mendalam—sebuah narasi yang menggambarkan kekuatan perempuan Palestina yang hidup di bawah bayang-bayang penjajahan. Suheir bukan hanya istri dari Omar Barghouthi, pejuang yang divonis seumur hidup oleh Israel dan dibebaskan melalui pertukaran tawanan. Ia adalah ibu dari Asem, yang kini menjalani hukuman penjara seumur hidup, dan Saleh, putranya yang gugur sebagai syuhada dan hingga kini jasadnya masih ditahan oleh Israel. Suheir sendiri telah mengalami tiga kali penahanan, terakhir dibebaskan melalui kesepakatan pertukaran tawanan tahun 2024. Ia menghidupi peran sebagai istri, ibu, dan nenek dalam suasana penindasan, kehilangan, dan ketidakpastian. Namun ketegarannya tak pernah pudar. Suheir membesar...

Rotan Kapuas diekspor ke Jepang

Gambar
Anyaman rotan yang akan diekspor ke Jepang Anyaman rotan UD. Nabil Reihan Rotan sudah sejak lama diekspor ke Jepang. Namun sampai sekarang, ekspor ini masih dilakukan oleh pihak lain yang berada di Kalimantan Selatan. Hal ini karena perusahaan yang bisa mengekspor harus berbentuk PT. Pihak Jepang biasanya meminta dibuatkan sampel sesuai dengan gambar yang mereka miliki. Setelah sampelnya dikirim dan disetujui oleh pihak Jepang, barulah anyaman rotan tersebut diproduksi secara masal. Sebenarnya anyaman rotan diatas masih dalam bentuk dasarnya. Ketika nanti sampai di Jepang, masih akan dilapis lagi dengan bahan lain dan dikasih gantungan. Jadi bila kita mampu membuat produk dengan kualitas yang lebih baik, tentu harganya pun akan lebih tinggi.

Jikin - Anyaman Dari Lidi

Gambar
Jikin Ibu-ibu di Handil Kambang, Kelurahan Pulau Kupang, Kecamatan Bataguh memiliki ketrampilan untuk membuat anyaman dari lidi kelapa yang masih lentur. Anyaman lidi ini disebut jikin (bahasa Banjar). Anyaman ini kalau ukuran kecilnya seharga Rp 1.000, sedangkan untuk ukuran yang lebih besar harganya Rp 2.000. Menurut keterangan ibu-ibu yang sempat Informasi Kapuas tanyai, mereka lebih sering menjual lidi yang masih lentur dibandingkan dengan membuat sendiri. Ibu-ibu di Handil Kambang ini mengisi waktu kosong mereka disela-sela waktu tanam dan panen padi dengan menjual lidi kelapa yang masih lentur. Bila kita berjalan disepanjang Handil Kambang maka banyak kita lihat ibu-ibu di depan rumah mereka sedang membuat lidi kelapa. Biasanya mereka membeli daun kelapa dari orang-orang yang menebang pohon kelapanya. Lidi kelapa yang masih lentur ini dijual kepada pembeli yang bisa datang bila mereka SMS. Kemajuan teknologi telah membuat komunikasi menjadi lancar dan memudahkan transaks...

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas