Postingan

Menampilkan postingan dengan label Dedikasi

Donasi Bencana Puting Beliung di Desa Muara Dadahup, Kapuas

Gambar
  Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PDM Kapuas bersama Lazismu membuka donasi untuk membantu warga terdampak bencana angin puting beliung di Desa Muara Dadahup, Kabupaten Kapuas. Peristiwa ini mengakibatkan 38 unit rumah rusak dan 43 kepala keluarga terdampak . Untuk itu, masyarakat diajak menyalurkan donasi sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap para korban. Donasi dapat disalurkan melalui rekening: BRI 3431.01.023648-53-8 a.n. Sri Agustina Konfirmasi transfer: 0853-8856-9947 Bantuan akan diserahkan langsung pada 7 September 2025 . Selain itu, bagi tenaga kesehatan maupun mahasiswa yang turut berdonasi, tersedia e-sertifikat pengabdian masyarakat . Mari bersama kita ringankan beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah.

Sang Guru Berdedikasi dari Danau Rawah

Gambar
Mungkin masih ada bahkan banyak warga kapuas yang belum pernah mendengar nama desa Danau Rawah ? Memang demikian adanya, desa yang ini terletak di kecamatan Mantangai dengan posisi pusat desa cukup terisolir di tengah hutan yang cukup susah diakses melalui jalan darat dan tidak bisa dikatakan mudah jika diakses dengan jalur air atau sungai. Akses darat paling cepat 8 jam dari ibu kota kabupaten kapuas dan 4 jam paling cepat jika melewati sungai dengan speedboat. Jalan darat yang paling sulit adalah 27 km dari muara jalan lintas palangkaraya - timpah ke pusat desa danau rawah, kondisi jalanan dengan pasir tebal, kubangan air yang ada dibeberapa titik bahkan memaksa warga membangun jembatan darurat dan dikenakan biaya jika ada yang melintas antara 2000 - 10.000 rupiah. Kondisi desa belum terjangkau listrik PLN serta komunikasi yang ada pun hanya bisa diperoleh dengan antena gsm 15 meter menjulang diantara rumah - rumah warga yang beruntung mendapat signal gsm. Begitulah kondisi umum des...

Berangkat dan pulang sekolah dengan klotok

Gambar
Klotok baru saja menurunkan penumpang Sebagian siswa-siswi SMAN 1 Mantangai menggunakan klotok sebagai sarana transportasi untuk berangkat dan pulang sekolah. Hal ini mereka lakukan karena mereka tidak memiliki sepeda atau sepeda motor, dan jarak rumah mereka dari sekolah cukup jauh. Setiap pagi mereka akan berangkat menggunakan klotok ini dan pada sore harinya mereka pulang menggunakan klotok yang sama. Dibutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mencapai pelabuhan sekolah dari tempat mereka berangkat. Semangat belajar yang patut dipuji. Klotok meninggalkan batang

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas