Pelatihan Poskestren Bagi Kader Kesehatan Kalteng 2011
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
| Peserta Pelatihan Poskestren Bagi Kader Kesehatan |
Dari bidang penanggulangan penyakit dan penyehatan lingkungan, dulu pernah ada pelatihan untuk masalah kesehatan lingkungan. Saat ini diharapkan ada dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota terkait. Kader dari pondok pesantren turut menjadi ujung tombak dalam mencapai warga di wilayah kerja masing-masing. Dalam rangka pencegahan penyakit (pengamatan penyakit berbasis masyarakat), pondok pesantren diharapkan untuk melihat, mencatat dan melaporkan penyakit yang ada di masyarakat.
Bila ada tanda-tanda penyakit dimana penderita harus dirujuk, maka diharapkan kader poskestren bisa menyarankan kepada pasien untuk mau dirujuk ke puskesmas. Penyakit-penyakit tersebut diantaranya: penyakit demam berdarah, penyakit TBC dan lain-lain. Kader diharapkan juga bisa menjadi pengawas minum obat (PMO) untuk penderita TBC bagi warga disekitarnya.
Bapak Yunus mengharapkan agar pada masa sekarang tidak ada lagi masalah penyakit gudig (scabies) dikalangan santri karena kurangnya air bersih di pondok pesantren.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Postingan populer dari blog ini
Kamus Dayak Ngaju - Indonesia
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu...
Untuk rencana tindak lanjut kegiatan lebih dikoordinasikan dengan puskesmas dan Dinkes Pak. Namanya kan Kader Kesehatan Pondok Pesantren Kalau bisa sekalian dimunculkan jumlah Pondok Pesantren dan jumlah santri yang berada di kabupaten Kapuas untuk data dasar terima kasih_wassalam Dan untuk angkatan selanjutnya lebih sukses
BalasHapusUntuk pondok pesantren Al-Amin Kapuas dan yang di Tamban Baru sudah koordinasi dengan puskesmas setempat. Untuk yang lainnya saya belum tahu.
BalasHapus