Donasi Bencana Puting Beliung di Desa Muara Dadahup, Kapuas

Gambar
  Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PDM Kapuas bersama Lazismu membuka donasi untuk membantu warga terdampak bencana angin puting beliung di Desa Muara Dadahup, Kabupaten Kapuas. Peristiwa ini mengakibatkan 38 unit rumah rusak dan 43 kepala keluarga terdampak . Untuk itu, masyarakat diajak menyalurkan donasi sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap para korban. Donasi dapat disalurkan melalui rekening: BRI 3431.01.023648-53-8 a.n. Sri Agustina Konfirmasi transfer: 0853-8856-9947 Bantuan akan diserahkan langsung pada 7 September 2025 . Selain itu, bagi tenaga kesehatan maupun mahasiswa yang turut berdonasi, tersedia e-sertifikat pengabdian masyarakat . Mari bersama kita ringankan beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah.

Todongan yang tidak bisa ditolak

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, hari pertama Idul Fitri dijalani dengan mengunjungi rumah para sesepuh dan teman-teman di Kuala Kapuas. Masalah yang sering dialami adalah kalau ditawari makan di masing-masing rumah yang dikunjungi. Kami sekeluarga berencana untuk tahun ini sebisa mungkin menolak tawaran untuk makan dengan cara halus. Hal ini terpaksa dilakukan mengingat kebiasaan "harus" makan saat mengunjungi rumah teman atau tetangga membuat anak-anak tidak suka untuk berkunjung ke rumah para tetangga dengan alasan "sakit perut" karena kekenyangan.

Pada kunjungan pagi hari setelah shalat Idul Fitri, kami hanya makan sedikit di rumah pertama. Makan sedikit kue pada rumah kedua dan ketiga. Pada rumah keempat ada yang cuma makan es buah dan ada yang makan dua tusuk sate dengan sedikit lontong. Pada rumah yang kelima kami cukup menikmati es buah dan kacang saja. Nampaknya strategi untuk tidak terlalu kenyang pagi ini cukup berhasil.

Setelah shalat Ashar, kunjungan ke tetangga dimulai. Pada rumah pertama, kami hanya menikmati es buah. Tapi di rumah kedua, kami langsung disajikan lontong plus sayur dan ikan haruan. Karena sudah disajikan di depan orang banyak, kami mau tidak mau memakannya dengan senang hati. Pada rumah ketiga kami kembali ditodong dengan ketupat kandangan, kami juga memakannya dengan senang hati. Pada rumah keempat kami ditawari untuk menikmati bakso, tapi kami memilih untuk memakan es buah saja.

Setelah itu kami langsung pulang ke rumah untuk mempersiapkan shalat Maghrib. Nampaknya strategi untuk mengurangi makan saat lebaran ini kurang berhasil. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas