Donasi Bencana Puting Beliung di Desa Muara Dadahup, Kapuas

Gambar
  Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PDM Kapuas bersama Lazismu membuka donasi untuk membantu warga terdampak bencana angin puting beliung di Desa Muara Dadahup, Kabupaten Kapuas. Peristiwa ini mengakibatkan 38 unit rumah rusak dan 43 kepala keluarga terdampak . Untuk itu, masyarakat diajak menyalurkan donasi sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap para korban. Donasi dapat disalurkan melalui rekening: BRI 3431.01.023648-53-8 a.n. Sri Agustina Konfirmasi transfer: 0853-8856-9947 Bantuan akan diserahkan langsung pada 7 September 2025 . Selain itu, bagi tenaga kesehatan maupun mahasiswa yang turut berdonasi, tersedia e-sertifikat pengabdian masyarakat . Mari bersama kita ringankan beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah.

Ingat Ibu Meski di Rantau

Heru Hidayat bersama keluarga
Palangka Raya, Selasa (22/12) Dalam rangka memperingati hari Ibu, Ketua Umum PKS Kalimantan Tengah, Heru Hidayat ingin berbagi pengalaman diantara yang paling berkesan. Hal ini dialaminya pada saat mau pergi menuntut ilmu ke pulau Kalimantan yaitu dengan terlebih dahulu memohon ijin kepada kedua orang tua. Rasa berat bagi kedua orang tua, terutama ibu, ketika harus mengijinkan anaknya untuk pergi jauh merantau yang sebelumnya tidak pernah terbayang bagi sang Ibu. Meski hari-hari sebelumnya ibu adalah sosok yang sering kali menyiapkan sarapan pagi, terkadang memanggil kami untuk membantu beliau mengambil atau membelikan sesuatu yang beliau butuhkan. Berat memang jika harus melepas siapapun anaknya yang sehari-hari terasa dekat dengan sang Ibu. Itulah yang kemudian akan terasa berat di hati siapapun yang akan melepas anaknya untuk pergi jauh dari kebiasaan bersama. Perasaan sang ibu sangat peka terutama ketika harus meneteskan air mata sebagai pertanda bahwa sang anak masih sangat di butuhkan untuk senantiasa dekat. Bisa jadi hal yang sama sahabat juga mengalaminya? 

Bahkan menurut Heru yang telah di amanahi empat orang anak ini menuturkan bahwa "sejak kecil saya sering kali membantu Ibu, meski harus bekerja pada perusahaan keluarga untuk mendapatkan tambahan uang jajan ataupun menambah untuk pembayaran SPP sekolah". Ada perasaan puas dan bangga ketika setiap kali menerima honor dari jerih payah keringat yang dilakukan. Apalagi uang yang di dapat cukup meringankan beban orang tua untuk bisa memenuhi keperluan sekolah. Kemudian Heru bercerita bahwa untuk mencapai sekolah SMP harus mengayuh sepeda sejauh 7 kilo meter untuk bisa sampai di awal jam pelajaran, meskipun banyak diantara anak-anak sekolah menggunakan angkutan umum. Berlanjut sampai harus mengenyam bangku SMA terkadang saya harus mengayuh sepeda sejauh 20 kilo meter. Untuk mengobati rasa lelah dan capai biasanya kami saling jemput rekan-rekan sekolah yang juga menggunakan sepeda, lantas kami bersama-sama mengayuh sepeda menuju ke sekolah ungkap Heru. 

Menyenangkan memang ketika niat untuk bisa sekolah terus menggelora dalam diri kami anak-anak kampung yang sangat membutuhkan ilmu pengetahuan. Karena seringkali kesempatan untuk bisa melanjutkan sekolah sangatlah terbatas, apakah karena alasan biaya, alasan jauh, ataupun alasan lainnya. Namun hari-hari itu saya merasakan bagaimana kedua orang tua kami memberikan dukungan dan doa untuk terus bisa belajar di manapun dan kapanpun. Saya yakin sahabat semua merasakan bagaimana kedua orang tua menginginkan anak-anaknya menjadi orang yang berhasil dan bahagia? 

Begitu besar pengorbanan kedua orang tua untuk bisa merawat, mendidik, dan memberikan kasih sayang kepada kita semua. Dalam hati yang paling dalam pasti ada harapan dan keinginan para orang tua, ayah maupun ibu untuk terus mendoakan anaknya. Begitu besar pula harapan mereka agar kelak memperoleh kebahagiaan dunia akhirat, kebersamaan dalam menempuh kehidupan yang kekal.

Maka dalam kesempatan berharga ini kita semua sebagai anak menyempatkan waktu untuk bisa berkomunikasi, mendoakan, mengungkapkan rasa terima kasih dan jika ada rizqi yang memenuhi berkunjunglah untuk bisa bersilaturahim kepada kedua orang tua. Semoga momentum ini menjadikan pengingat kita akan pengorbanan dan upaya kebaikan dari kedua orang tua kita, terutama untuk Ibu. Meski dari rantau kami sangat merindukan mu Ibu. Tadi pagi secara khusus saya menghubungi Ibu di Kampung, semoga memberikan manfaat dan berkah. Terima kasih, mohon maaf semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas