Donasi Bencana Puting Beliung di Desa Muara Dadahup, Kapuas

Gambar
  Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PDM Kapuas bersama Lazismu membuka donasi untuk membantu warga terdampak bencana angin puting beliung di Desa Muara Dadahup, Kabupaten Kapuas. Peristiwa ini mengakibatkan 38 unit rumah rusak dan 43 kepala keluarga terdampak . Untuk itu, masyarakat diajak menyalurkan donasi sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap para korban. Donasi dapat disalurkan melalui rekening: BRI 3431.01.023648-53-8 a.n. Sri Agustina Konfirmasi transfer: 0853-8856-9947 Bantuan akan diserahkan langsung pada 7 September 2025 . Selain itu, bagi tenaga kesehatan maupun mahasiswa yang turut berdonasi, tersedia e-sertifikat pengabdian masyarakat . Mari bersama kita ringankan beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah.

Geber PSN di Desa Pulau Telo sepi partisipan

Ban-ban bekas dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk penyebab demam berdarah
Pada tanggal 26 Pebruari 2016 Puskesmas Pulau Telo mengadakan GEBER PSN di Jalan Durian, Desa Pulau Telo. Pemberitahuan tertulis dan ajakan untuk ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan  ini sudah disampaikan ke lintas sektor terkait sebelumnya. Namun saat hari H, hanya dihadiri oleh staf Puskesmas Pulau Telo dan Dinas Kesehatan saja.

Sampah disamping rumah
Pada tahun 2016 ini di wilayah kerja Puskesmas Pulau Telo ada peningkatan jumlah kasus DBD, bahkan pernah terjadi kematian. Seluruh kasus sudah dilakukan penanggulangan yaitu edukasi, penyelidikan epidemiologi, dan fogging focus.

Sampah disamping rumah
Saat GEBER PSN tersebut, terlihat sampah masih ada di sana sini, ban-ban bekas, gelas plastik dan botol plastik bekas. Selain hanya dihadiri oleh petugas sektor kesehatan saja, warga setempat pun hanya diam dan meonton saja saat para petugas turun memberi contoh membersihkan lingkungan.

Sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan
Jika seperti ini terus ,   tidak heran jika kasus DBD terus meningkat. Jadi, jika kasus DBD meningkat, ini antara lain akibat dari kelalaian kita sendiri, malas bersih-bersih lingkungan.

Warga membersihkan lingkungan
Dari obrolan ringan dengan warga sekitar, dapat disimpulkan bahwa umumnya masyarakat masih berpikir bahwa fogging adalah senjata utama melawan DBD. Jika pola berpikir seperti ini terus, enggan melakukan GEBER PSN dan satu rumah satu jumantik, kondisi lingkungan masih kotor dan banyak jentik, sampai kapan DBD akan bisa dikendalikan ?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas