Para wanita umumnya sudah mengetahui mengenai "Sadari" (Periksa payudara sendiri). Mereka diajarkan bagaimana cara memeriksa ada tidaknya benjolan yang ada di payudara. Bila ada benjolan maka mereka disarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara oleh tenaga klinis. Untuk mereka yang berada di Kuala Kapuas sebaiknya langsung minta rujukan ke rumah sakit agar bisa diperiksa oleh dokter bedah.
Setelah diperiksa oleh dokter bedah dan dicurigai benjolan tersebut adalah tumor, maka dokter bedah akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan
Fine Needle Aspiration Biopsi (FNAB) yaitu pemeriksaan dengan menggunaan jarum halus yang ditusukkan ke lokasi benjolan tersebut untuk mengambil jaringannya dan memeriksanya dibawah mikroskop. Pemeriksaan FNAB dilakukan oleh spesialis patologi anatomi. Pemeriksaan ini harus dilakukan di Banjarmasin.
Bila hasil FNAB menunjukkan bahwa tumor tersebut adalah tumor jinak, maka dokter spesialis bedah akan menyarankan agar tumor tersebut diangkat mengingat keberadaan tumor jinak, juga merupakan salah satu faktor predisposisi untuk tumor ganas (kanker payudara).
Operasi pengangkatan tumor jinak bukanlah prosedur yang "mengerikan". Dokter spesialis anestesi dapat melakukan
Total Intravenous Anaesthesia (TIVA) yaitu pembiusan yang digunakan bagi pasien yang dirawat cukup satu malam saja atau datang pagi pulang sore. Jadi dengan metode pembiusan ini, pasien pagi hari dioperasi, sekitar 4 jam setelah operasi sudah bisa pulang.
Tumor yang diangkat dengan operasi tersebut akan diperiksa kembali jaringannya ke spesialis patologi anatomi untuk memastikan ada tidaknya keganasan pada tumor tersebut. Hasil pemeriksaan ini bisa diperoleh sekitar 2-3 minggu kemudian. Pemeriksaan dilakukan di Banjarmasin.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!