Ketika Masalah Kecil Menguasai Hidup Kita

Gambar
Pernahkah Anda merasa sangat kesal hanya karena hal kecil? Seseorang meminum minuman Anda, tidak membalas pesan, atau bahkan datang ke acara dengan baju yang sama. Hal-hal sepele seperti ini terkadang bisa membuat kita terdiam, marah, atau bahkan merasa patah semangat. Ternyata, masalahnya bukan pada minuman atau pesan tadi. Dalam lubuk hati, kita tahu ada sesuatu yang lebih dalam yang sedang terganggu. Dalam Surah Al-Ma’arij ayat 20, Allah menggunakan kata massa , yang berarti "sentuhan paling ringan". Bukan pukulan, bukan hantaman, melainkan gangguan kecil seperti angin sepoi atau bisikan setan. Tapi gangguan kecil ini bisa cukup kuat untuk membuat emosi kita runtuh. Allah menggambarkan kondisi ini dengan kata jazu’a , yaitu ketika seseorang mengalami keruntuhan batin. Ia bukan sekadar sedih, tapi benar-benar kehilangan kekuatan, harapan, dan arah hidup. Masalah kecil berubah menjadi luka yang terasa besar. Ini bukan masalah kepribadian. Ini adalah kondisi spiritual. B...

We Heard The Bells - PPKM Level 4 di Kuala Kapuas

 

Selama beberapa hari ini saya setiap pagi selalu mendengarkan pengumuman dari masjid dan langgar yang ada di dekat rumah bahwa ada yang meninggal. Hari ini (Minggu, 15 Agustus 2021) saya mengingat kembali video yang pernah saya tonton beberapa tahun yang lalu (video di atas). Video ini bercerita tentang pandemi influenza tahun 1918 dimana banyak sekali yang meninggal. Sehingga bunyi lonceng gereja hampir tidak pernah berhenti karena banyaknya yang meninggal.

Meskipun kondisi di Kapuas tidak seperti video di atas, namun banyaknya orang yang meninggal di kota untuk patut menimbulkan keprihatinan. 



Jumlah orang yang meninggal dalam laporan di atas tidak sejalan dengan pengumuman yang di dengar dari langgar dan masjid. Salah satu analisanya adalah terjadi peningkatan dari kasus meninggal dari mereka yang menjalani isolasi mandiri di rumah. 

3 Penderita Covid-19 di Kotim Meninggal Saat Isolasi Mandiri | merdeka.com

Kondisi ini tentu harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat yang masih belum mematuhi ketentuan PPKM Level 4 yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Kapuas saat ini. 

PPKM Level 4 , Dalam Kota Kuala Kapuas Akan Dilakukan Penyekatan | Kalteng Today

Kemarin, Sabtu, 14 Agustus 2021 sekitar pukul 14.40 WIB, ketika saya berangkat ke pasar kaget yang ada di Jalan Kapten Pierre Tendean, sampai di pertigaan saya lihat tidak ada pasar di sana, bahkan warung-warung yang ada di pinggir jalan pun pada tutup. Syukurlah, rupanya masyarakat mematuhi aturan bahwa setelah jam 14.00 WIB warga diharapkan untuk tidak pergi ke mana-mana. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan