Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

AYO IKUT IMUNISASI TAMBAHAN CAMPAK DAN POLIO !

Indonesia khususnya di  17 propinsi (termasuk Kalimantan Tengah) pada tangal 18 Oktober – 18 Nopember 2011 akan melaksanakan KAMPANYE IMUNISASI TAMBAHAN CAMPAK DAN POLIO tahap ke III. Sasaran imunisasi ini adalah :     
  • Campak : seluruh bayi balita usia 9 – 59 bulan
  • Polio : seluruh bayi balita usia 0-59 bulan
TANPA memandang status imunisasi sebelumnya. Artinya meski anak sudah pernah diimunisasi sebelumnya, maka kali ini diimunisasi lagi.

Penderita Campak
Imunisasi tambahan ini diberikan untuk memberikan perlindungan lebih kepada anak-anak kita, khususnya terhadap penyakit Campak dan Polio. Campak sangat menular dan menyebabkan komplikasi kebutaan, radang paru, radang otak, hingga gizi buruk dan kematian. Polio menyebabkan kelumpuhan selamanya, bahkan kematian jika menyerang otot pernapasan.


Diharapkan melalui Kampanye Imunisasi Tambahan Campak dan Polio ini, tercapai 95% anak-anak diimunisasi ,agar perlindungan kekebalan akan tercapai. Dikenal istilah Herd Imunity, yakni kekebalan yang ada di suatu masyarakat terhadap penyakit tertentu tercapai bila jumlah anak yang diimunisasi mencapai target tertentu. Karenanya, semakin banyak anak yang diimunisasi, semakin tercapai kekebalan di masyarakat, yang artinya penyebaran penyakit tidak akan terjadi di sana.
Penderita Polio
 Masih ingatkah kita pada kasus KLB polio yang diawali di Cidahu Jawa Barat tahun 2005 yang lalu? Dalam waktu singkat Polio pada waktu itu menyebar ke berbagai propinsi hingga ratusan anak terkena dan ada juga yang meninggal dunia. Ternyata pada waktu itu, anak yang pertama kali terkena Polio di dusun Cidahu BELUM PERNAH diimunisasi polio, demikian juga dengan kebanyakan anak-2 di dusun tersebut. Nah, ketika ada virus Polio datang, anak-2 tersebut terkena karena belum memiliki kekebalan terhadap Polio. Hal ini sangat disayangkan, karena sampai sekarang Polio tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah hanya dengan tetesan vaksin Polio.

Kadang  masih ditemui orang tua  yang enggan mengimunisasikan anaknya  dengan berbagai macam alasan. Ditambah lagi dengan pernyataan bahwa anak-anaknya toh tetap sehat meski tidak pernah diimunisasi. Sebetulnya anak yang tidak diimunisasi tersebut secara tidak langsung mendapat  manfaat dari anak-anak lain di sekitarnya yang diimunisasi. Penyakit tidak menyebar luas di suatu daerah, karena mayoritas anak-anaknya diimunisasi, sehingga anak dari orang tua yang menolak diimunisasi pun akhirnya mendapat manfaat positif. Kebalikannya, jika mayoritas anak-anak di suatu daerah tidak diimunisasi, maka Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) - misalnya Campak dan Polio-  di daerah tersebut akan menyebar cepat dan meluas. Akankah kita mengulangi lagi kasus wabah Polio seperti di desa Cidahu, hanya karena enggan mengimunisasikan anak kita???

Bagaimana dengan efek samping demam? Demam setelah diimunisasi menunjukkan bahwa vaksin sedang bekerja. Jadi tidak perlu khawatir, karena dapat diatasi dengan paracetamol, kompres, banyak minum. Manfaat yang diperoleh dari imunisasi jauh lebih besar dari kekhawatiran demam akibat reaksi imunisasi.


Jika anak kita sudah diimunisasi dan suatu saat terkena virus  Campak dan Polio, maka sakitnya tidak parah, hanya ringan saja. Berbeda dengan anak yang tidak pernah diimunisasi, maka sakitnya akan berat dan fatal.

Jadi, marilah kita bawa anak-anak kita untuk datang ke pos pelayanan imunisasi (puskesmas, pustu, poskesdes, posyandu, dll) pada tanggal 18 Oktober – 18 Nopember untuk mendapat imunisasi tambahan Campak dan Polio. Vaksin ini aman dan telah diberikan ke berjuta-juta anak di seluruh dunia. Meski sudah pernah mendapat vaksin Campak dan Polio, dengan diimunisasi lagi, maka kekebalan akan lebih baik lagi.

Kesehatan anak-anak adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya tanggung jawab institusi kesehatan saja.Karena itu, kepada seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, ibu-ibu PKK, kader posyandu, marilah kita seru masyarakat untuk membawa  anak-2 kita ke pos imunisasi terdekat.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan