📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

Guru Umai - berdiri bebas diatas semua golongan

Guru Umai sekolah di Darul Hijrah. Ketika sekolah di pesantren, teman-teman SMP dan teman-teman di kampung ingin belajar, kemudian dibuatkan kegiatan Maulid dan majelis ta'lim ketika sedang pulang ke Kapuas. Setelah lulus dari Darul Hijrah pada akhir tahun 1996 dan pada awal tahun 1997 mulai membentuk majelis ta'lim anak-anak. Anak-anak dikumpulkan dan diajar mengaji.

Setelah itu ada anak Tsanawiyah yang ingin diajar shalat di rumah, mereka tidak ingin belajar di mushola karena berisik (orang belajar di TPA dengan suara keras). Mulanya hanya empat orang saja, pada bulan berikutnya pesertanya bertambah. Kegiatannya adalah membaca Shalawat Badar kemudian diberi nasehat, membaca kitab akhlak dengan topik-topik yang ringan.

Pada mulanya peserta majelis ta'lim adalah para pemain band, pemabuk. Mereka kemudian berhenti dari hal-hal tersebut sampai mau diajarkan Qur'an. Mereka masih belum dipaksa untuk shalat dulu. Alhamdulillah hal itulah yang berlanjut sampai sekarang. Beliau sempat kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Kapuas.

Pergaulan beliau yang luas dengan berbagai kalangan masyarakat membuat beliau memiliki kemampuan untuk menyampaikan dakwah sesuai dengan orang yang menerima dakwah. Bila dulu pola yang diterapkan cenderung seperti rehabilitasi, tapi sekarang karena sudah banyak yang punya anak, maka pola pendekatan sekarang adalah lebih menyentuh masalah rohani.

Selain menggunakan pendekatan pengajian umum, Guru Umai juga menyempatkan diri untuk lebih akrab dengan jama'ahnya misalnya dengan mancing bersama dan berkemah bersama.

Majelis ta'lim yang beliau pimpin memiliki slogan: Berdiri bebas diatas semua golongan.


Beliau berharap agar masyarakat Kapuas tidak mudah berburuk sangka kepada ulama-ulama yang ada di Kapuas. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan