Teladani Rasulullah
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Khutbah Jum'at, 16 Agustus 2013 di Masjid Nurul Iman, Jalan Kapten Pierre Tendean, Kuala Kapuas:
Hati dan jiwa harus tunduk kepada Allah agar akal dan agama bisa membedakan antara yang benar dan yang salah. Teladan kita adalah Rasulullah SAW. Rasulullah tidak pernah hidup senang seperti para raja, beliau seperti rakyat biasa. Beliau tidak suka dihormati dengan berdiri. Perut nabi tidak pernah kenyang. Dapur beliau pernah tidak berapi selama beberapa bulan.
Hati dan jiwa harus tunduk kepada Allah agar akal dan agama bisa membedakan antara yang benar dan yang salah. Teladan kita adalah Rasulullah SAW. Rasulullah tidak pernah hidup senang seperti para raja, beliau seperti rakyat biasa. Beliau tidak suka dihormati dengan berdiri. Perut nabi tidak pernah kenyang. Dapur beliau pernah tidak berapi selama beberapa bulan.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan populer dari blog ini
Kamus Dayak Ngaju - Indonesia
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu...
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!