MDMC Kapuas Resmi Dibentuk untuk Periode 2025–2030

Sabtu, 2 Agustus 2025 Bertempat di Kompleks Perguruan Muhammadiyah, Jalan Barito, Kuala Kapuas, telah diselenggarakan rapat pembentukan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kapuas untuk periode 2025–2030. Melalui rapat tersebut, susunan kepengurusan MDMC Kapuas ditetapkan sebagai berikut: Ketua: Muhammad Hipni, S.Kep., Ners Wakil Ketua: Much. Busyrol Fuad, S.Psi Sekretaris: Endang Andriyani, S.Pd., M.Pd. Bendahara: Sri Agustina, A.Md. MDMC, atau Muhammadiyah Disaster Management Center , adalah lembaga penanggulangan bencana di bawah naungan organisasi Muhammadiyah. Lembaga ini berfungsi sebagai pusat koordinasi sumber daya Muhammadiyah dalam kegiatan penanggulangan bencana, baik bencana alam maupun non-alam, di seluruh Indonesia. Dengan terbentuknya kepengurusan MDMC Kapuas, diharapkan akan semakin memperkuat kesiapsiagaan dan respon cepat Muhammadiyah terhadap berbagai potensi bencana di wilayah Kabupaten Kapuas dan sekitarnya. Berita dikirim oleh Bapa...

Mengapa Orang Kaya Bisa Berhenti Merokok, Sedangkan Orang Miskin Tidak

Perokok yang lebih miskin sulit untuk berhenti merokok karena:

  1. Perokok yang memiliki penghasilan yang lebih sedikit akan menghirup lebih lama dan lebih dalam untuk setiap rokok dibandingkan dengan orang yang lebih kaya. Hal ini memperkuat ketagihan mereka dan membuatnya lebih sulit untuk kembali ke semangat untuk berhenti.
  2. Karena rokok cenderung memisahkan dimana orang bekerja dan hidup, perokok yang lebih miskin seringkali harus berusaha berhenti merokok dilingkungan dimana orang-orang masih merokok, tetapi perokok yang lebih kaya biasanya tidak. Dokter terakhir di rumah sakit yang masih merokok akan menghadapi ketidaksetujuan sosial dari teman-temannya karena merokok dan menerima persetujuan sosial dari individu yang sama untuk berhenti; perokok yang lebih miskin justru menghadapi kondisi sebaliknya.
  3. Meskipun orang yang memiliki penghasilan lebih rendah sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, mereka masih tertinggal dibandingkan dengan orang kelas menengah dalam akses mereka terhadap terapi berhenti merokok yang efektif. Mereka juga menghadapi tantangan dalam mengakses pelayanan terhadap masalah mental mereka (misalnya depresi) yang membuat berhenti merokok lebih sulit. 

Sumber: Washington Post


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas