Pak ketua RT jadi imam di langgar
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kita semua sangat merindukan pemimpin yang bisa menjadi teladan bagi masyarakat. Kalau kita lihat teladan tertinggi kita, Rasulullah SAW, beliau menjadi teladan dalam semua aspek kehidupan. Dalam keluarga, beliau menjadi suami yang baik, ayah yang baik, kakek yang baik. Dalam kehidupan masyarakat beliau menjadi teladan dalam masalah berinteraksi dengan manusia, dengan senyumannya yang tulus, dengan sikapnya yang mau mendengarkan orang lain, dengan ketepatannya memenuhi janji. Dalam kehidupan keagamaanpun beliau menjadi senantiasa memberikan solusi dari Qur'an, menjadi khotib saat Jum'at dan menjadi imam dalam shalat fardhu.
Para Khulafaur Rasyidin sesudah Rasulullah senantiasa menjadi imam dalam shalat fardhu di masjid. Namun sayangnya tradisi ini tidak berlanjut pada masa dinasti Umayyah, Abbasiyah dan Turki Utsmani. Sekarang amat jarang kita menyaksikan para pemimpin menjadi imam shalat bagi masyarakatnya. Jadi ketika ada seorang ketua RT yang mau menjadi imam shalat fardhu di langgar, maka kita patut memberikan acungan jempol untuk mereka.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan populer dari blog ini
Kamus Dayak Ngaju - Indonesia
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu...
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!