Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Surat Al Baqarah ayat 19-20

Oleh: Nouman Ali Khan

atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. (Q.S. Al Baqarah, 2: 19)

Shayyib – hujan yang sangat deras. Minassama – mengapa disebutkan dari langit, padahal hujan kan dari langit. Ini menggambarkan dekatnya sumber hujan tersebut. Dia berada dalam kegelapan yang berlapis-lapis.

Ujung jari dalam bahasa Arab disebut anamil. Kalau kita ingin menutup telinga dengan jari, kita akan mengatakan yaj’alu anamilahum fi adzanihim. Tapi Allah menggunakan kata ashobi’ahum – seluruh jari mereka. Jadi saking takutnya, dia menggunakan seluruh jarinya, bukan Cuma ujungnya. Shawa’iq adalah kita menyentuh bumi kemudian mengeluarkan suara „bum“ (ledakan).

Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al Baqarah, 2: 20)

Dibagian kedua, Allah menggunakan kata adho untuk kita. Kita ingat bahwa kata ini tidak hanya menunjukkan sinar, tapi juga menunjukkan bahwa dia mengandung panas. Artinya kilat tersebut menghantam bumi di dekat mereka.

Sebenarnya mereka hampir sama dengan kondisi sebelumnya, tuli, bisu dan buta. Namun kondisinya lebih baik sedikit.

Golongan pertama adalah orang kafir yang keras kepala, pendengaran, pembicaraan dan penglihatan mereka dihilangkan.

Golongan kedua adalah orang yang ketika melihat cahaya jalan, ketika gelap, diam. Peringatan itu diumpamakan dengan guntur dan kilat. Ini juga gambaran munafik yang kalau ada yang menyenangkan dalam Islam, mereka terlibat. Kalau ada yang sulit, mereka pergi.

Seorang peneliti di Georgetown University menemukan mu’jizat dalam struktur dan komposisi Qur’an, kemudian masuk Islam dan menjadi guru besar bahasa Arab di Kuwait University.

Simetri diawal ayat:
·         2 – 5 tentang petunjuk
·         3 – 4 tentang keimanan



1 – KAFIR (6-7)
6 – PERUMPAMAAN (16-20)
·         Peringatan tidak bermanfaat
·         Tidak beriman
·         Hati dikunci
·         Pendengaran dikunci
·         Mata ditutup
·         Hukuman yang berat
·         Pembelian
·         Tidak pernah komitmen
·         Buta hati
·         Jari-jari di telinga, guntur
·         Penglihatan diambil, kilat membutakan
·         Ditinggalkan dalam kegelapan
2 – MUNAFIK (8-10)
5 – MUNAFIK (14-15)
·         Mengatakan mereka beriman
·         Sebenarnya tidak beriman
·         Gagal untuk menipu
·         Penyakit dalam hati diperluas
·         Mereka berdusta
·         Mengatakan mereka beriman
·         Kebenaran terungkap
·         Gagal untuk mengejek
·         Hati buta diperluas
·         “Kami hanya bercanda”
3 – DIKONFRONTASI (11-12)
4 – DIKONFRONTASI (13)
·         Dikatakan kepada mereka
·         Jangan berbuat kerusakan
·         “Kami berbuat kebaikan”
·         Kalian lebih tahu
·         Pembuat kerusakan sebenarnya
·         Mereka tidak menyadarinya
·         Dikatakan kepada mereka
·         Berimanlah seperti yang lain
·         “Seperti orang-orang bodoh itu?”
·         Kamu lebih tahu
·         Mereka yang sebenarnya bodoh
·         Mereka tidak mengetahuinya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan