Wanita dan shalat berjama'ah - Muhammad Al-Ghazali
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Dalam buku ini (gambar diatas), Muhammad Al-Ghazali menguraikan bahwa wanita diharapkan bisa menunaikan shalat berjama'ah setelah menyelesaikan tugas rumah tangganya. Rasulullah menyediakan pintu dan shaf khusus untuk wanita di Masjid Nabawi dan Masjid Haram. Beliau melarang para suami untuk tidak mengizinkan istri untuk shalat berjama'ah di masjid.
Namun sekarang banyak orang yang menggunakan hadits yang mengatakan bahwa shalat wanita yang lebih baik adalah di rumah. Pertanyaannya adalah:
Namun sekarang banyak orang yang menggunakan hadits yang mengatakan bahwa shalat wanita yang lebih baik adalah di rumah. Pertanyaannya adalah:
- Mengapa Rasulullah membiarkan para wanita mendatangi shalat berjama'ah bersama beliau selama 10 tahun dari Subuh sampai Isya?
- Mengapa Rasulullah menyediakan satu pintu khusus untuk wanita?
- Mengapa Rasulullah tidak memerintahkan mereka untuk tetap dirumah tapi membiarkan mereka tetap ke mesjid?
- Mengapa Rasulullah memendekkan shalatnya ketika mendengar suara tangisan bayi?
- Mengapa Rasulullah mengatakan, "Jangan larang para wanita untuk pergi ke Masjid"
- Mengapa para Khulafau Rasyidin membiarkan shaf para wanita tetap di masjid meskipun Rasulullah sudah meninggal
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan populer dari blog ini
Kamus Dayak Ngaju - Indonesia
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu...

Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!