Pembahasan Arba'in Nawawi, Hadits ke-15 - Memuliakan Tamu
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah
dia berkata baik atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka
hendaklah dia memuliakan tetangganya. Barang siapa beriman kepada Allah dan
hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.
Dalam Kitab Wafi – ada judul – termasuk keimanan adalah berkata
yang baik dan memperhatikan hak tamu dan tetangga.
Tidak boleh mengatakan bahwa orang yang tidak berkata baik,
tidak memuliakan tetangga dan tidak memuliakan tamu berarti tidak beriman.
Iman di sini adalah kesempurnaan iman. Barang siapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir dengan keimanan yang sempurna. Jadi orang
yang tidak berkata baik, tidak memuliakan tetangga dan tidak memuliakan tamu,
imannya tidak sempurna.
Orang Khawarij mengatakan bahwa orang yang bermaksiat apa pun
sebagai kafir.
Memuliakan tamu
Ada hubungan memuliakan tamu dengan keislaman. Memperlakukan
tamu pun ada peraturannya.
Tamu itu bahasa Arabnya “dhaifun”, jamaknya “dhuyuuf”. Jama’ah
haji disebut “dhuyuufun rahman”.
Siapakah tamu yang wajib dimuliakan?
"Tamu tidak diundang" tidak dimuliakan.
Istilah "tamu" sekarang disalahgunakan. Misalnya pelanggan pekerja seks komersial disebut "tamu".
Istilah sekarang sering disalahgunakan: misalnya wanita tuna susila diubah menjadi pekerja seks komersial. Ini disebut sebagai "fitnah istilah".
Tamu yang wajib dimuliakan adalah musafir (tamu yang datang dari jauh).
Musafir ini sampai "wajib" menjamunya. Perlakuannya khusus.
Masjid seharusnya tidak boleh dikunci. Seharusnya di masjid disediakan tempat untuk musafir.
Mengapa yang dimuliakan adalah tamu yang spesifik karena "Safar adalah salah satu bentuk azab (siksaan)". Nabi dulu berdagang dari Mekah ke Syam, melewati padang pasir. Di tengah jalan bisa ada perompak.
Zaid bin Haritsah bepergian dengan keluarganya, dirompak, dia menjadi budak, pindah dari tangan ke tangan sampai menjadi budak Khadijah. Ketika bapaknya tahu bahwa Zaid tinggal bersama Rasulullah, orang tuanya mendatanginya, tapi Zaid tetap ingin tinggal bersama Rasulullah.
"Dengan Safar orang tidak karuan makan, tidak karuan minum, tidak karuan tidur." Ini dulu, sekarang semuanya enak.
Sunnah Para Rasul
Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal". Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan". (Q.S. Adh-Dhaariyat, 51: 24-27)
Salah satu sifat mulia Nabi Ibrahim adalah senang memuliakan tamu. Hal ini tidak dimuliakan oleh semua orang. Ada yang menganggap bahwa tamu ini merepotkan. Nasehat ulama membangun rumah. Sediakan ruangan khusus untuk tamu. Lebih penting dari menghias rumah dengan sesuatu yang tidak perlu. Menyediakan ruangan khusus tamu yang tidak merepotkan keluarga.
Adab menerima tamu. Yang wajib kita lakukan adalah (1) memberikan perhatian lebih. Memberikan perhatian sepenuhnya. Apa yang dia perlukan, kita layani sepenuhnya. Waktunya satu hari satu malam. Kita perlakukan seistimewa mungkin. (2) memberikan perhatian semampu kita, waktunya tiga hari tiga malam.
Nabi Ibrahim tidak kenal dengan tamunya, beliau tidak tahu bahwa mereka malaikat. Tapi beliau memperlakukan mereka dengan istimewa. Adabnya adalah memberikan hidangan istimewa.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan populer dari blog ini
Kamus Dayak Ngaju - Indonesia
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu...

Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!