Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

8 kata kerja dalam Qur'an

Satu - Famsyu - Berjalan

Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (Q.S. Al-Mulk, 67: 15)

Jadi dalam rangka meraih rizki yang telah Allah tetapkan, kita diharapkan untuk berjalan. Tidak berlari, tidak terburu-buru. Rizki yang sudah dituliskan untukmu akan mendatangimu.

Dua - Fantasyiru - Bertebaranlah

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Q.S. Al-Jumu'ah, 62: 10)

Menyebar tidak perlu terburu-buru. Masing-masing orang memiliki ruangnya masing-masing. Rizki masing-masing sudah ditentukan dimana. Kita dimana menyongsongnya.

Tiga - Siiru - Bepergian

Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)". (Q.S. Ar-Ruum, 30: 42)

Melakukan "traveling" dilakukan dengan menggunakan kendaraan atau berjalan kaki.

Empat - Fas'au - Bersegeralah

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Q.S. Al-Jumu'ah, 62: 9)

Disinilah kita melihat mulai ada kecepatan dalam melakukan sesuatu. Itulah sebabnya kata "sa'i" menggunakan akar kata yang sama dengan "fas'au". "Sa'a" adalah berjalan dengan tekad. 

Lima - Fastabiqu - Berlomba

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al-Baqarah, 2: 148)

"Istabaqa" artinya kita mendahului orang lain; berlomba untuk menjadi nomor satu. Dalam masalah kebaikan, kita harus menjadi yang pertama. Rasulullah bersabda, barang siapa yang melakukan kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala pengikut tersebut. Umar mengakui bahwa dia tidak bisa mengalahkan Abu Bakar dalam perlombaan bersedekah.

Enam - Saabiqu - Berlomba dengan cepat

Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Q.S. Al-Hadid, 57: 21)

"Sabaqa" untuk mendapatkan surga. Menjadi nomor satu dan di dalamnya ada kecepatan. 

Tujuh - Saari'u - Bersegera

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (Q.S. Ali Imran, 3: 133)

Beda sabaqa dan sara'a - Dalam Sabaqa kita ingin memenangkan kemenangan. Dalam sara'a tidak ada orang lain, kita ingin mendapatkan keridho'an Allah. Musabaqah halal dan baik. Lakukan sebaik-baik dan secepat mungkin.

Delapan - Fafirru - Lari

Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu. (Q.S. Adz-Dzariat, 51: 50)

"Farra" adalah lari sekuat tenaga. Larilah dari penderita lepra sebagaimana larimu ketika dikejar singa. "Firrar" hanya dilakukan ketika kamu takut. Bila kita takut kepada sesuatu, kita lari darinya. Biasanya setelah "farra" dilanjutkan dengan "min" (dari). Tapi "fafirru" dilanjutkan dengan "ila". Jadi kalau kita takut kepada Allah, kita lari kepada Allah. Kita takut dengan hukuman Allah dengan lari ke Allah. 

Orang munafik shalat dengan malas. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas