Pohon Iman - Dr. Yasir Qadhi (1)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ketika Allah mengatakan: Tidakkah kamu perhatikan, maka kita diminta untuk memperhatikan apa yang akan disampaikan selanjutnya.
Kalimat yang baik adalah La ilaha illallah. Kalimat ini murni. Tidak ada kalimat yang lebih murni dari kalimat ini.
Musa minta kepada Allah untuk diajarkan zikir. Allah mengajarkan beliau agar mengucapkan La ilaha illallah. Musa minta diajarkan yang lain. Allah mengatakan bahwa bila seluruh langit dan bumi ditimbang disatu sisi neraca, kemudian kalimat La ilaha illallah diletakkan pada sisi neraca yang lain, maka masih lebih berat kalimat La ilaha illallah.
Dalam Sunan At-Tirmidzi: Frasa terbaik yang pernah disampaikan kepadaku dan seluruh Nabi sebelumku: Asyahadu alla ilaaha illallah wahdahu la syarikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'ala kulli syai-in qadir.
Contoh kalimat yang baik (iman) adalah seperti sebuah pohon yang baik. Kalimat bukan sesuatu yang hidup, tapi kalimat yang baik adalah sesuatu yang hidup. Iman bukan sesuatu yang mati, dia adalah sesuatu yang hidup.
Iman bukan sekedar mengetahui sesuatu. Contohnya Iblis, makluk yang dilaknat Allah SWT. Makhluk yang diperintahkan oleh Allah untuk dijadikan sebagai musuh. Iblis tahu bahwa Allah itu ada, Iblis tahu bahwa surga dan neraka itu ada. Dia berdo'a kepada Allah agar diberi waktu sampai hari kebangkitan. Tidak berarti bahwa dia beriman. Jadi tahu dan percaya tidak cukup untuk membuat orang beriman.
Iman bermanifestasi dalam kehidupan. Iman didemonstrasikan melalui akhlak dan amal. 75 ayat Qur'an menggabungkan iman dan amal shalih. Tidak cukup iman itu hanya ditunjukkan dengan keislaman kita di KTP. Iman harus ditunjukkan dalam bentuk realitas.
Rasulullah bersabda: Ada sebuah pohon yang menyerupai seorang Mu'min, tahukah kalian pohon apa itu. Rasulullah mengatakan: Itu adalah pohon kurma.
Pohon kurma, bisa dimanfaatkan seluruh bagiannya mulai dari buah, daun, batang dan akar. Akarnya untuk obat. Batangnya untuk tiang atau papan. Daunnya untuk atap. Buahnya sangat berkah.
Pohon itu tidak hanya hidup. Bangunan kehidupan dimulai dengan pohon. Fotosintesis terjadi di pohon. Dia mengambil CO2 dan menghasilkan O2. Tanpa pohon tidak ada kehidupan. Tanpa kalimat yang baik, maka tidak ada kehidupan spiritual yang baik. Tanpa La ilaha illallah, maka ruh akan mati secara spiritual.
Untuk setiap zaman, untuk setiap negara, setiap budaya, simbol universal untuk kehidupan dan kedamaian adalah pohon. Bahkan PBB lambangnya pun ada unsur pohonnya.
Digambarkan bahwa apapun yang mendukung kehidupan orang Arab berasal dari pohon kurma, mulai dari O2-nya, atap rumah, dinding rumah dan kurmanya sebagai makanan.
Pada pohon itu ada yang mendasar, dan ada yang bersifat hiasan. Tidak ada pohon kalau tidak ada batangnya. Kalau tidak ada cabangnya tidak apa-apa. Begitu juga dengan iman, ada unsur keimanan yang kalau itu tidak ada, maka engkau tidak memiliki iman. Kalau tidak ada kalimat syahadat maka tidak ada iman.
Rasulullah bersabda: Iman itu memiliki tujuh puluh cabang.
Imam Baihaqy menulis ensiklopedia dari cabang-cabang iman. Ada 16 jilid.
Akarnya teguh dan dalam. Ini menunjukkan bahwa pohon ini bukan pohon yang muda.
Rasulullah bersabda: Setiap anak dilahirkan atas fitrah (iman ada dalam DNA-nya).
Pohon yang punya akar yang dalam dan teguh, maka dia menjadi stabil. Begitu juga dengan iman, ketika iman menancap dalam hati, maka dia tidak akan keluar darinya.
Iman dikalangan umat Islam masih mayoritas. Mereka masih berpuasa di bulan Ramadhan. Mereka shalat meskipun kadang-kadang. Mereka masih beriman kepada Allah dan Rasul-Nya pada tingkat tertentu.
Raja Romawi - Hiraklius mengajukan pertanyaan kepada Abu Sofyan, apakah mereka yang sudah masuk Islam, ada yang keluar. Abu Sofyan mengatakan bahwa tidak ada yang keluar dari Islam. Hiraklius berkata: salah satu tanda agama yang benar adalah ketika dia sudah masuk ke dalam hati maka dia tidak akan pergi.
Shalat Jum'at dan Shalat Idul Fitri dan Idul Adha masih banyak orangnya.
Akar yang teguh dan dalam, tidak hanya menstabilkan pohonnya, tapi juga menstabilkan tanah yang ada disekitarnya. Iman akan memberikan kekuatan kepada kita, dia akan memberikan ketenangan yang kita perlukan, kedamaian yang diperlukan yang datangnya dari iman.
Cabangnya menjulang ke langit.
- Iman itu tidak bisa disembunyikan. Dia akan bermanifestasi dalam kehidupan. Dia akan bermanifestasi dalam akhlak, bagaimana memperlakukan anak, bagaimana kita berkendara.
- Iman menjadikan kita sebagai contoh.
- Pohon besar memberi naungan, memberi banyak buah, bermanfaat bagi orang-orang disekitarnya.
Berbuah disemua musim.
Keunikannya:
- Berbuah disemua musim. Tidak ada pohon dalam kehidupan manusia yang berbuah disetiap musim. Pohon iman akan berbuah disetiap musim. Ketika kita putus asa, dia akan memberi optimisme; ketika perlu motivasi, dia akan memotivasi; ketika anda sedih, dia akan membuat anda bahagia; kalau anda memerlukan sesuatu, pada suatu waktu, pada suatu lokasi, maka dia akan memenuhinya.
- Buahnya bukan cuma satu, tapi bermacam-macam
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan populer dari blog ini
Kamus Dayak Ngaju - Indonesia
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu...
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!