Lazismu dan MDMC Berhasil Galang Dana untuk Aceh dan Sumatera, Terkumpul Rp 37.000.000

Gambar
  Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) bersama Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) berhasil mengkoordinasikan aksi penggalangan dana kemanusiaan untuk membantu masyarakat terdampak bencana di Aceh dan Sumatera. Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur persyarikatan serta komunitas peduli, sehingga total donasi yang berhasil dihimpun mencapai  Rp 37.000.000 . Penggalangan dana ini didukung oleh berbagai lembaga dan amal usaha Muhammadiyah, yaitu: PCM Kapuas Timur PCM Mandomai Majelis Ibu Riaswati Nasyiatul Aisyiyah TKM Permata Ikatan Pelajar Muhammadiyah SD Muhammadiyah Mambulau Pemuda Muhammadiyah Bidang Amil Zakat, Infak dan Shadaqah SMPS Muhammadiyah Kapuas SDS Muhammadiyah Kapuas Barat Sekretariat PDM SMA Muhammadiyah Pulau Petak Majelis Tarjih dan Tabligh Tapak Suci SMA Muhammadiyah Kapuas Sementara pihak di luar lembaga Muhammadiyah yang turut berkontribusi antara lain  KJSO . Dana yang terkumpul akan disalurkan untuk memenuhi kebutuha...

Bincang-bincang dengan tokoh masyarakat tentang KFCP

Bertempat di Desa Mantangai Hulu, admin menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan mantan kepala desa Mantangai Hulu, Bapak Batato, beliau memang tidak banyak terlibat dengan proyek ini, namun beliau mendukung keberadaan proyek ini ditengah masyarakat. Dan beliau mengetahui bahwa kegiatan yang sudah berjalan pada proyek ini adalah penanaman bibit pohon-pohon. Sejauh ini interaksi beliau dengan Kalimantan Forest and Climate Partnershing (KFCP) adalah sebagai penyedia jasa transportasi (speedboat).

Selain itu admin juga sempat berbicara dengan ketua Badan Pertimbangan Desa (BPD) Mantangai Hulu. Beliau menyampaikan bahwa ada usulan dari masyarakat yang belum dapat diterima oleh pihak KFCP yaitu usulan masyarakat untuk bisa memiliki kebun karet sendiri, yang pengadaan bibitnya bisa dibantu oleh KFCP. Masyarakat menganggap bahwa dengan adanya kebun karet tersebut, maka masyarakat akan termotivasi untuk menjaga kelestarian "hutan karet" tersebut dengan menjaganya agar tidak terbakar bila terjadi kebakaran hutan.

Kegiatan penanaman pohon saat ini yang dilakukan oleh KFCP sebenarnya sangat mungkin untuk kurang berhasil, mengingat bibit yang ditanam tersebut sangat rendah dibandingkan dengan tanaman yang ada disekelilingnya. Dalam waktu singkat saja, bibit tersebut sudah dikalahkan oleh tanaman disekelilingnya. Dari pemantauan lapangan terakhir, banyak bibit yang ditanam yang sudah kalah dibandingkan dengan sekitarnya.

Sebenarnya usulan masyarakat tersebut dapat difasilitasi oleh pemerintah daerah dengan mengkoordinasikan kegiatan ini dengan berbagai dinas yang ada di lingkungan Pemda Kapuas, diantaranya yaitu Dinas Perkebunan dan Kehutanan dalam masalah pengadaan bibit karet tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas