Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Hati Yang Paling Baik



Oleh: Guru Abdul Hamid, S.Ag
Berkata Ali bin Abu Thalib: bagi Allah ta’ala itu dimuka bumi ini ada wadah (tempat) yaitu hati. Maka yang paling baik hati itu adalah yang paling bersih hatinya, paling keras dan paling lembut. Tafsirnya:
  • ·         Bersih: paling bersih dalam keyakinannya. Hatinya dalam keyakinan yang murni.
  • ·         Keras: dalam urusan agama. Tidak mengenal kompromi dalam urusan agama.
  • ·         Lembut: lembut kepada orang beriman.

Keras kepada orang kafir dan berkasih sayang kepada orang-orang beriman.
Menurutku hati yang yakin adalah ibarat dari kuatnya iman. Mampukah iman kita. Hati yang kuat dan iman yang kuat adalah tuma’ninah sebagaimana pertanyaan Allah kepada Ibrahim, “Apakah engkau tidak yakin?” Ibrahim, “Aku yakin, tapi agar hatiku tenang”. Engkau yakin walaupun tidak melihat-Ku. Yakin itu adalah beriman sepenuhnya saja. Kalau yakin, iman sudah semuanya. Tidak ada yang turun daripada langit daripada keyakinan. Cukup kalian dengan keyakinan itu menjadi kekayaan.
Rasululllah bersabda, “Kamu hendaknya meminta kepada Allah keyakinan”. Tidak ada seseorang itu diberi sesudah keyakinan itu kesehatan.
Arti keras dalam agama itu adalah kekuatan dan teguh padanya. Ada semangat yang luar biasa. Tidak takut kepada selain Allah terhadap orang yang mencela. Mereka disifatkan oleh Allah SWT dalam Qur’an, 5: 54. “Mereka berjihad di jalan Allah dan tidak takut terhadap celaan orang yang mencela”
Nabi bersabda menyifatkan orang-orang yang kuat seperti Umar, “Yang paling kuat dalam agama ini adalah Umar”. Ucapannya hak. Saya tidak memiliki teman seperti Umar. Umar ini adalah orang paling keras dalam urusan agama. Betul-betul melaksanakan agama, baik berhubungan dengan diri beliau dan orang lain. Beliau menjadi istilah dalam keadilannya (kebenarannya). Beliau menegakkan yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran. Beliau melaksanakan yang benar baik dekat maupun yang jauh. Demikian juga dengan sahabat-sahabat Nabi.
Lembut kepada orang-orang beriman – sayang kepada orang beriman, sayang sekali, itu termasuk akhlak yang paling mulia. Hal tersebut disifatkan kepada Rasulullah.

9: 128
Nabi bersabda, “Orang yang penyayang disayang Allah. Siapa yang tidak memiliki kasih sayang, Allah tidak sayang kepadanya”.
Nabi bersabda, “Sesungguhnya wali-wali afdal dari umatku, mereka itu tidak masuk surga dengan banyak shalatnya, apalagi puasanya, akan tetapi dengan hati yang bersih, pemurah dan penyayang kepada setiap orang Muslim.”
Aku berkata, jangan mengatakan bahwa mereka tidak banyak shalat dan puasa, mereka banyak shalat dan puasa. Mereka banyak amal saleh lainnya. Sifat-sifat ini yang disifatkan Nabi kita dan membuat mereka dekat kepada Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas