📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

Pembuatan Kompos di TPA Handil Teluk Palinget

Pada hari Selasa, 20 Maret 2012 admin berkesempatan mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Handil Teluk Palinget, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Dalam kunjungan ini admin mendapat penjelasan dari Bapak Iwan, penanggung jawab TPA tentang proses pembuatan kompos. Kegiatan pembuatan kompos dimulai dengan memilah sampah dari gundukan sampah yang ada di TPA.
Gundukan sampah di TPA Handil Teluk Palinget
Sampah yang sudah dipisahkan tersebut merupakan sampah-sampah organik yang dibawa dari gundukan sampah ke ruang pembuatan kompos dengan menggunakan gerobak dorong.
Kumpulan sampah organik yang sudah dipilah
Sampah organik tersebut dimasukkan ke dalam "mesin peramu".
"Mesin peramu" sampah
Dalam mesin peramu ini, sampah organik dicampur dengan Kompos Aktivator dan Bakteri Fermentasi untuk mempercepat terbentuknya kompos.
Kompos aktivator dan bakteri fermentasi
Kompos yang sudah terbentuk didiamkan di ruangan ini selama 7 hari.
Setelah 7 hari, kompos ini dipindahkan ke ruangan pengeringan.
Pengeringan kompos
Agar cepat kering, kompos tersebut dibolak-balik.
Kompos yang dibolak-balik
Setelah kering, seperti inilah hasilnya:
Menurut keterangan Bapak Iwan, kompos ini baru digunakan untuk keperluan di TPA saja dan digunakan untuk memupuk tanaman-tanaman yang ditanam di kompleks TPA.
Berbagai tanaman yang menggunakan kompos produksi TPA Handil Teluk Palinget
Mengingat sangat terbatasnya tenaga untuk pembuatan kompos ini, pembuatan kompos ini hanya dapat dilakukan beberapa kubik saja sehari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan