MDMC Kapuas Resmi Dibentuk untuk Periode 2025–2030

Sabtu, 2 Agustus 2025 Bertempat di Kompleks Perguruan Muhammadiyah, Jalan Barito, Kuala Kapuas, telah diselenggarakan rapat pembentukan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kapuas untuk periode 2025–2030. Melalui rapat tersebut, susunan kepengurusan MDMC Kapuas ditetapkan sebagai berikut: Ketua: Muhammad Hipni, S.Kep., Ners Wakil Ketua: Much. Busyrol Fuad, S.Psi Sekretaris: Endang Andriyani, S.Pd., M.Pd. Bendahara: Sri Agustina, A.Md. MDMC, atau Muhammadiyah Disaster Management Center , adalah lembaga penanggulangan bencana di bawah naungan organisasi Muhammadiyah. Lembaga ini berfungsi sebagai pusat koordinasi sumber daya Muhammadiyah dalam kegiatan penanggulangan bencana, baik bencana alam maupun non-alam, di seluruh Indonesia. Dengan terbentuknya kepengurusan MDMC Kapuas, diharapkan akan semakin memperkuat kesiapsiagaan dan respon cepat Muhammadiyah terhadap berbagai potensi bencana di wilayah Kabupaten Kapuas dan sekitarnya. Berita dikirim oleh Bapa...

Peran Masyarakat Dalam Penanggulangan TBC - World TB Day 2012

Suasana penyuluhan Tuberkulosis di Gedung Lawang Kameloh
Pada hari Kamis, 15 Maret 2012 yang lalu, di Gedung Wanita Lawang Kameloh diselenggarakan kegiatan Penyuluhan Tuberkulosis (TBC) bagi masyarakat umum dan kader posyandu. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Tim Penggerak PKK, HUT Kota Kuala Kapuas dan sekaligus menyambut World TB Day yang jatuh pada hari ini, 24 Maret 2012.

Dalam penyuluhan ini disampaikan bahwa peran dari masyarakat dan kader adalah mengenali tanda-tanda penyakit Tuberkulosis yang sederhana yaitu adanya batuk berdahak lebih dari tiga minggu disamping gejala-gejala lain seperti demam, berkeringat malam, sesak napas, batuk darah, tidak nafsu makan dan berat badan menurun. Kemudian bila dalam suatu keluarga ada yang menderita TBC maka anggota keluarga lain juga harus diperiksa apakah memiliki tanda-tanda diatas. Bila ada maka harus segera dirujuk ke sarana kesehatan setempat.

Penyuluhan yang dihadiri oleh 150 orang ibu-ibu ini mendapat tanggapan yang cukup baik dilihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta seputar masalah penyakit ini. Ternyata masih ada stigma dalam masyarakat bahwa penyakit ini bisa diturunkan dari orang tua. Padahal penyakit ini tidak ada hubungannya dengan keturunan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas