MDMC Kapuas Resmi Dibentuk untuk Periode 2025–2030

Sabtu, 2 Agustus 2025 Bertempat di Kompleks Perguruan Muhammadiyah, Jalan Barito, Kuala Kapuas, telah diselenggarakan rapat pembentukan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kapuas untuk periode 2025–2030. Melalui rapat tersebut, susunan kepengurusan MDMC Kapuas ditetapkan sebagai berikut: Ketua: Muhammad Hipni, S.Kep., Ners Wakil Ketua: Much. Busyrol Fuad, S.Psi Sekretaris: Endang Andriyani, S.Pd., M.Pd. Bendahara: Sri Agustina, A.Md. MDMC, atau Muhammadiyah Disaster Management Center , adalah lembaga penanggulangan bencana di bawah naungan organisasi Muhammadiyah. Lembaga ini berfungsi sebagai pusat koordinasi sumber daya Muhammadiyah dalam kegiatan penanggulangan bencana, baik bencana alam maupun non-alam, di seluruh Indonesia. Dengan terbentuknya kepengurusan MDMC Kapuas, diharapkan akan semakin memperkuat kesiapsiagaan dan respon cepat Muhammadiyah terhadap berbagai potensi bencana di wilayah Kabupaten Kapuas dan sekitarnya. Berita dikirim oleh Bapa...

Musim Nanas di Basarang

Sudah lebih dari tiga minggu, Kecamatan Basarang diramaikan oleh Nanas. Hampir disetiap tempat penjualan buah-buahan yang ada di Kecamatan Basarang dipenuhi dengan nanas. Ketika Informasi Kapuas mampir ke salah satu penjual nanas, beliau mengatakan bahwa nanas ini diambil dari kebunnya yang ada di Tahai. Nanas ini dijual dengan harga Rp 5.000 per buah. Bila yang membeli adalah penjual nanas (untuk dijual kembali) maka harganya menjadi Rp 4.000 per buah.

Bila kita melihat di sepanjang Jalan Trans Kalimantan yang melintasi Kecamatan Basarang ini, maka sesekali kita akan melihat mobil bak terbuka yang penuh dengan Nanas untuk dijual lagi ditempat yang lain. Potensi Nanas ini pernah diperhitungkan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Kapuas, namun sampai sekarang belum ada tindaklanjutnya. Menurut data dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas, potensi luas tanam Nanas mencapai lebih dari 4 juta phn, dengan potensi luas panen lebih dari 3 juta phn.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Noorlatifah dan Hamdani yang dimuat dalam Jurnal Agribisnis Perdesaan didapatkan informasi bahwa keuntungan petani mencapai 68 juta lebih dalam 28 bulan, jadi usaha ini layak untuk dikembangkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas