MDMC Kapuas Resmi Dibentuk untuk Periode 2025–2030

Sabtu, 2 Agustus 2025 Bertempat di Kompleks Perguruan Muhammadiyah, Jalan Barito, Kuala Kapuas, telah diselenggarakan rapat pembentukan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kapuas untuk periode 2025–2030. Melalui rapat tersebut, susunan kepengurusan MDMC Kapuas ditetapkan sebagai berikut: Ketua: Muhammad Hipni, S.Kep., Ners Wakil Ketua: Much. Busyrol Fuad, S.Psi Sekretaris: Endang Andriyani, S.Pd., M.Pd. Bendahara: Sri Agustina, A.Md. MDMC, atau Muhammadiyah Disaster Management Center , adalah lembaga penanggulangan bencana di bawah naungan organisasi Muhammadiyah. Lembaga ini berfungsi sebagai pusat koordinasi sumber daya Muhammadiyah dalam kegiatan penanggulangan bencana, baik bencana alam maupun non-alam, di seluruh Indonesia. Dengan terbentuknya kepengurusan MDMC Kapuas, diharapkan akan semakin memperkuat kesiapsiagaan dan respon cepat Muhammadiyah terhadap berbagai potensi bencana di wilayah Kabupaten Kapuas dan sekitarnya. Berita dikirim oleh Bapa...

Serasa Di Surga Saat Dibius

Kemarin sore, admin beserta istri mengunjungi salah seorang teman di rumah sakit yang baru saja melahirkan dengan operasi Sectio Caesaria (Sesar). Dia bercerita bahwa sebelum operasi hatinya merasa galau, namun ketika diajak suaminya untuk shalat di masjid, hatinya mulai teman. Salah satu teman di tempat kerjanya memberikan nasehat agar dia ikhlas dalam menjalani operasi tersebut. Sejak saat itu dia berusaha mempersiapkan diri menghadapi operasi. Membereskan berbagai hal yang membuatnya tidak ikhlas menghadapi operasi. Bahkan ketika berpamitan kepada anaknya, anaknya sampai berkomentar, kalau begini, ummi jangan punya adek lagi !

Saat memasuki kamar operasi, hatinya merasa tenang, apalagi ada diantara kru ruang operasi yang dikenalnya. Setelah dibius dia merasa memasuki sebuah taman yang indah. Di taman tersebut dia disambut oleh temannya yang sudah meninggal. Teman tersebut memanggilnya, namun dia tidak menghiraukan panggilan tersebut karena begitu terpana dengan indahnya taman tersebut. Keindahan taman tersebut membuatnya tidak merasa bahwa dia sedang menjalani operasi. Bahkan setelah bangun pun dia masih menyebut-nyebut nama teman yang ditemuinya saat dibius.

Pengalaman ini sangat berbeda dengan orang-orang yang memasuki ruang operasi dengan penuh kekhawatiran. Banyak orang yang operasinya gagal karena kondisinya tidak siap, misalnya tekanan darahnya tiba-tiba meningkat karena khawatir menghadapi apa yang akan terjadi. Bahkan kecemasan menghadapi operasi ini terkadang memerlukan bimbingan rohani untuk menenangkannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas