MDMC Kapuas Resmi Dibentuk untuk Periode 2025–2030

Sabtu, 2 Agustus 2025 Bertempat di Kompleks Perguruan Muhammadiyah, Jalan Barito, Kuala Kapuas, telah diselenggarakan rapat pembentukan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kapuas untuk periode 2025–2030. Melalui rapat tersebut, susunan kepengurusan MDMC Kapuas ditetapkan sebagai berikut: Ketua: Muhammad Hipni, S.Kep., Ners Wakil Ketua: Much. Busyrol Fuad, S.Psi Sekretaris: Endang Andriyani, S.Pd., M.Pd. Bendahara: Sri Agustina, A.Md. MDMC, atau Muhammadiyah Disaster Management Center , adalah lembaga penanggulangan bencana di bawah naungan organisasi Muhammadiyah. Lembaga ini berfungsi sebagai pusat koordinasi sumber daya Muhammadiyah dalam kegiatan penanggulangan bencana, baik bencana alam maupun non-alam, di seluruh Indonesia. Dengan terbentuknya kepengurusan MDMC Kapuas, diharapkan akan semakin memperkuat kesiapsiagaan dan respon cepat Muhammadiyah terhadap berbagai potensi bencana di wilayah Kabupaten Kapuas dan sekitarnya. Berita dikirim oleh Bapa...

Putra Jawa Barat mengabdi untuk Kapuas

Drg. Irfan
 Namanya drg. Irfan, lulusan FKG Jember tahun 2012, bertugas sebagai dokter PTT sejak 5 bulan yang lalu di Puskesmas Jangkang wilayah sangat terpencil. Meskipun berlatar belakang pendidikan dokter gigi, namun situasi dan kondisi di Puskesmas Jangkang membuatnya harus jadi serba bisa : melayani pasien umum,  loket pendaftaran, apotek, bahkan terkadang membuka dan menutup puskesmas. Membuat pertanggungjawaban BOK pun ikut dijalani beliau untuk membantu pimpinan Puskesmas. Ini karena SDM di Puskesmas yang baru lahir sejak awal 2013 ini sangat sedikit. Di hari libur cuti bersama Natal dan  tahun baru lalu tidak heran pak dokter gigi ini sendirian bertugas di puskesmas. Pimpinan Puskesmas sangat sayang dengan pak dokter gigi ini, karena banyak membantu pelayanan dan urusan administrasi manajemen puskesmas.

Puskesmas Jangkang, Kecamatan Pasak Talawang, Kabupaten Kapuas
Bersama kepala puskesmas, mereka berdua tinggal bertetangga menempati dua buah rumah dinas puskesmas, yang letaknya di samping puskesmas, yang jauh dari pemukiman penduduk. Karena hanya berdua dengan kepala puskesmas, atau bahkan terkadang sendirian, panggilan di tengah malam mau tidak mau dipenuhi juga untuk menolong warga yang membutuhkan. Panggilan bisa dari warga yang tinggalnya dekat, bahkan jauh.

Rumah dinas puskesmas yang ditempati oleh drg. Irfan dan Kepala Puskesmas
Bila malam tiba, pak dokter dan kepala puskesmas sudah terbiasa dengan gelap gulita. Genset hanya dinyalakan sekali-sekali karena harga bahan bakar yang sangat mahal di sana. Jika diperlukan misalnya untuk kerja lembur selesaikan administrasi laporan dengan mengetiknya di laptop dan diprint, barulah genset dinyalakan.  

Nyamuk menjadi teman setia, nyamuk Aedes albopictus dan Anopheles. Pagi, siang, malam, selalu dikerubuti nyamuk, menempel di baju, celana panjang, dahi, dagu, tangan, sudah biasa.
Kalau musim hujan, syukur bisa menampung air hujan untuk keperluan mandi, cuci, kakus, minum, memasak. Jika kemarau, harus turun ke bawah menuju mata air di belakang Puskesmas, terjal sekali, bahaya bisa jatuh. Mesin pompa air untuk menyedot air agar bisa naik ke atas, hilang dicuri orang.

Mata air di belakang puskesmas, jauh di bawah, melewati titian yang terjal.
Itulah sedikit dari keseharian drg. Irfan, putra Jawa Barat yang mengabdi di wilayah sangat terpencil di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja untuk mau mengabdi di daerah sangat terpencil. Semoga menjadi amal ibadah ya Dok ..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas