Pembuatan Arang dari Kayu Halaban di Desa Maju Bersama


Kayu Halaban yang berukuran satu meter ditumpuk

Tumpukan Kayu Halaban ditutupi dengan rumput

Tumpukan Kayu Halaban dibakar


Tumpukan yang dibakar ditutup dengan tanah selama dua hari dua malam

Ini adalah contoh arang yang berasal dari Kayu Halaban
Saat berkunjung ke Desa Maju Bersama, Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas pada hari Ahad, 19 Agustus 2018, admin melihat ada beberapa tempat yang memiliki tumpukan kayu yang berasap. Admin lalu bertanya kepada pemilik tumpukan tersebut, ternyata itu adalah tumpukan untuk membuat arang. Kayu untuk pembuatan arang tersebut adalah Kayu Halaban yang diambil dari hutan.

Ketika berbincang dengan Ibu Suliati, salah seorang pembuat arang, beliau mengatakan bahwa beliau sudah punya langganan di Pasar Ikan, Kuala Kapuas. Sekali mengantar ke Kuala Kapuas, beliau membawa sekitar 200 karung arang yang setiap karungnya berharga Rp 12.000. 

Ibu lain yang admin tanyai, menceritakan bahwa beliau memulai usaha ini sejak 6 tahun yang lalu setelah bertahun-tahun mensuplai Kayu Halaban kepada pembuat arang di Sei Kayu. Karena beliau melihat bahwa membuat arang ini cukup "cair" (menghasilkan) maka beliau membuka usaha pembuatan arang sendiri. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas