Kisah Musa dan Khidir - DR. Fahmi Islam Jiwanto
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Setan membuat orang lupa terhadap hal-hal yang penting
- Sebagian menganggap Khidir sebagai Nabi
- Imam Qurtubi - ilmu Khidir adalah untuk kasus-kasus khusus; ilmu Musa tentang masalah-masalah umum.
- Khidir mendapatkan Rahmat Allah - Kenabian
- Ilm min ladunna - mendapatkan wahyu dari Allah
- Imam Junaid - tariqat kita berada dalam koridor Qur'an dan Sunnah
- Karomah tertinggi adalah istiqomah sampai akhir
- Adab Musa ingin belajar dengan Khidr sangat baik
- Kesabaran itu terkait dengan kesabaran. Makin banyak informasi makin sabar.
- Dalam perjalanan minimal berdua
- Keputusan Khidir mengutamakan manfaat yang lebih besar dari mudharat yang ada
- Menunda penjelasan sampai waktu yang ditentukan
- Salah paham, pendapatnya tidak boleh dipegang
- Dugaan yang benar salahnya, tidak boleh jadi pegangan
- Orang yang mempunyai ilmu lebih didahulukan dari orang yang tidak punya ilmu
- Ketidakadaan ilmu bukan ilmu terhadap ketiadaan
- Orang memikirkan apa yang akan terjadi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan populer dari blog ini
Kamus Dayak Ngaju - Indonesia
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu...
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!