MDMC Kapuas Resmi Dibentuk untuk Periode 2025–2030

Sabtu, 2 Agustus 2025 Bertempat di Kompleks Perguruan Muhammadiyah, Jalan Barito, Kuala Kapuas, telah diselenggarakan rapat pembentukan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kapuas untuk periode 2025–2030. Melalui rapat tersebut, susunan kepengurusan MDMC Kapuas ditetapkan sebagai berikut: Ketua: Muhammad Hipni, S.Kep., Ners Wakil Ketua: Much. Busyrol Fuad, S.Psi Sekretaris: Endang Andriyani, S.Pd., M.Pd. Bendahara: Sri Agustina, A.Md. MDMC, atau Muhammadiyah Disaster Management Center , adalah lembaga penanggulangan bencana di bawah naungan organisasi Muhammadiyah. Lembaga ini berfungsi sebagai pusat koordinasi sumber daya Muhammadiyah dalam kegiatan penanggulangan bencana, baik bencana alam maupun non-alam, di seluruh Indonesia. Dengan terbentuknya kepengurusan MDMC Kapuas, diharapkan akan semakin memperkuat kesiapsiagaan dan respon cepat Muhammadiyah terhadap berbagai potensi bencana di wilayah Kabupaten Kapuas dan sekitarnya. Berita dikirim oleh Bapa...

Review Buku: "Kehancuran Gaza yang Menggetarkan Hati"

 


Judul:
The Muslim 500: 500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia, 2024 – Fitur Khusus tentang Gaza

Review:

Dalam The Muslim 500: 500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia, 2024, fitur khusus berjudul "Kehancuran Gaza yang Menggetarkan Hati" menyajikan kisah yang mendalam, rinci, dan menyayat hati tentang kehancuran yang melanda Gaza, terutama setelah eskalasi operasi militer pada Oktober 2023. Buku ini bukan hanya sebuah kronik dari kehancuran, tetapi juga sebuah seruan mendesak bagi komunitas internasional untuk mengakui krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza.

Narasi dibuka dengan penjabaran yang gamblang tentang pelanggaran sistematis terhadap hukum internasional, mendokumentasikan dengan teliti banyaknya korban sipil, terutama di kalangan anak-anak dan tenaga medis. Fokus pada tempat ibadah, rumah sakit, dan institusi pendidikan menunjukkan luasnya kerusakan yang telah menghancurkan infrastruktur vital Gaza. Salah satu aspek yang paling mencengangkan adalah linimasa serangan yang menekankan bagaimana konflik ini terus berlangsung tanpa henti, membawa dampak yang luar biasa bagi penduduk Gaza.

Buku ini tidak hanya menyajikan kejadian-kejadian secara rinci, tetapi juga dilengkapi dengan infografis yang mencolok, yang memperlihatkan skala krisis kemanusiaan. Buku ini tidak hanya menangkap kerusakan fisik, tetapi juga kehancuran emosional dan spiritual yang dialami oleh masyarakat Gaza. Elemen-elemen ini menjadikan buku ini sumber penting bagi siapa saja yang ingin memahami kenyataan di lapangan.

Kekuatan Buku:
Salah satu kekuatan utama dari fitur ini adalah kelengkapan konteks sejarahnya. Buku ini menelusuri pentingnya Gaza dari segi strategi dan budaya sejak zaman kuno hingga statusnya saat ini sebagai simbol penderitaan dan perlawanan. Hal ini menjadikan buku ini bukan hanya refleksi atas kejadian terkini, tetapi juga narasi sejarah yang menghubungkan masa lalu Gaza dengan kondisinya sekarang.

Selain itu, buku ini memberi suara kepada para korban—baik sipil, tenaga kesehatan, maupun jurnalis—yang hidupnya hancur atau berakhir akibat konflik ini. Kisah-kisah mereka disajikan dengan martabat dan rasa hormat, menjadikan buku ini sebagai dokumen kemanusiaan yang dalam, melampaui politik dan berbicara kepada penderitaan universal akibat perang.

Kelemahan Buku:
Walaupun buku ini sangat kuat dalam memberikan pandangan menyeluruh tentang krisis Gaza, sifatnya yang sangat grafis mungkin sulit dihadapi oleh beberapa pembaca. Deskripsi berulang tentang kehilangan dan kehancuran, meskipun perlu, bisa menjadi terlalu berat bagi mereka yang tidak siap menghadapi gambaran kekerasan dan keputusasaan yang begitu gamblang.

Kesimpulan:
Secara keseluruhan, "Kehancuran Gaza yang Menggetarkan Hati" adalah karya dokumentasi yang sangat penting di masa kini. Buku ini memaksa pembaca untuk menghadapi kenyataan pahit dari konflik Gaza, mengajak audiens global tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga mengambil tindakan. Buku ini bukan sekadar untuk dibaca, melainkan sebuah kesaksian yang harus dibawa ke depan dalam upaya mewujudkan keadilan dan perdamaian.


Sumber: https://bit.ly/m500-Gaza


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas