Roadshow Seminar Kesehatan 11 - DPD PPNI Kabupaten Kapuas

Gambar
  DPD PPNI Kabupaten Kapuas bekerja sama Bapelkes Kalimantan Tengah (Akreditasi A Kemenkes) dengan menyelenggarakan Roadshow Seminar Kesehatan 11 secara offline terbatas 200 peserta. Hari, Tanggal : Sabtu, 1 November 2025 Jam : 07.00 - 14.00 WIB Tempat : DPK PPNI Puskesmas Mandomai Kec. Kapuas Barat Kab. Kapuas Materi & Narsums : Deteksi Dini dalam Memantau Kehamilan  (dr. Butet - Puskesmas Mandomai) Pemeriksaan Kehamilan dan Pertolongan Persalinan di Puskesmas (Bdn. Hj. Halimah, S.ST, MM - Ketua IBI Kapuas) Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan pada Bayi Baru Lahir (Ns. Desrica - RSUD Kapuas) Sasaran Peserta & SKP :   https://siakpel.kemkes.go.id/index.php/Portal/kegiatan/36373033-3134-4038-b535-343437323331   Pendaftaran :  Rp. 50.000,- Transfer ke BRI 018001096934508 DPD PPNI Kabupaten Kapuas   https://forms.gle/3et2MLXvwuJUH43n8 PPNI jaya, KAPUAS barigas, PERAWAT sejahtera

Buruh di Perkebunan Sawit atau Penyadap Karet ?

Bapak Batato, mantan Kepala Desa Mantangai Hulu
Ketika admin berbincang dengan Bapak Batato, mantan Kepala Desa Mantangai Hulu, Kecamatan Mantangai, beliau menceritakan bahwa dulu ketika Bupati menganjurkan untuk menerima tawaran untuk menjadikan sebagian wilayah Desa Mantangai Hulu sebagai bagian dari perkebunan sawit, beliau tegas-tegas menolak. Beliau mengatakan bahwa kalau diwilayahnya ada perkebunan sawit dan hal itu harus mengorbankan kebun-kebun karet yang mereka miliki, maka mereka akan menjadi buruh. Kalau mereka nanti sudah tua, maka tidak mungkin mereka akan terus menerus menjadi buruh. Sedangkan dengan menyadap karena, mereka bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Mereka bisa menabung untuk masa depannya.

Pemikiran tersebut terdengar sangat menarik dan sebagian besar masyarakat di Kecamatan Mantangai ini benar-benar harus mencari alternatif pekerjaan selain menebang pohon sebagai mata pencaharian mereka. Sampai saat ini yang membuat mereka tetap bertahan adalah karena mereka masih bisa menyadap karet. Kalau  kita berjalan mulai dari Mantangai Hilir sampai Mantangai Hulu, aroma karet yang diapungkan diatas air sangat menyengat, menandakan bahwa masih banyak masyarakat yang menyadap karet.

Kegiatan menyadap karet ini juga tidak terlalu lama, mereka berangkat setelah shalat Subuh, kemudian sekitar jam 10 atau jam 11 pagi sudah kembali ke rumah.

Sebenarnya ketika perusahaan sawit bisa mengembangkan plasma, maka sebenarnya pendapatan masyarakatpun juga bisa meningkat. Namun sayangnya untuk masalah ini, admin masih belum banyak memiliki informasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas