Lima Perkara Penghambat Rezeki
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
![]() |
| Kultum di Masjid Nurul Hidayah Pulau Telo |
Alhamdulillah penulis kembali dapat melaksanakan Sunah Rasullulah yaitu sholat Taraweh di Masjid Nurul Hidyah pada kesempatan ini penulis merangkum kultum yang disampaikan Ust. Hasanudin Zoe yang akrab disapa Ust. Zoe dari Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kabupaten Kapuas.
Apa itu rezeki terkadang kita menggagap hanya sebatas duit saja, padahal kesehatan, waktu luang dan anak-anak merupakan rezeki atau nikmat. Ada 5 perkara penghambat rezeki, yaitu:
- Hilangnya tawakal kepada Allah SWT, kita menganggap bahwa rezeki yang kita dapat adalah bukan dari Allah tapi dari kita sendiri, pergi kedukun untuk mendapatkan rezeki dll.
- Terlalu banyak dosa seperti meninggal sholat, zina (termasuk zina mata telinga dan pikiran), tidak berbakti dengan orang tua dan syirik.
- Berbuat maksiat dalam mencari harta, seperti tidak jujur dalam berusaha.
- Pekerjaan yang melalaikan kita dari mengingat Allah.
- Enggan bersedekah
Penulis: Hipni
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan populer dari blog ini
Kamus Dayak Ngaju - Indonesia
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu...

Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!