Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Di kolong langit Dusun Tanak Song, Desa Jenggala, Tanjung, Lombok Utara

Keterangan gambar:
Ibu ini seorang janda yang rumah dan sumber penghasilannya hancur. Namun masih berbesar hati mengadopsi seorang bayi usia 8 bulan, yang ibunya meninggal karena tertimpa reruntuhan rumahnya. Sedang kita bangunkan Hunian sementara ukuran 4x6 m, semoga hari ini kelar. Gabungan donasi dari teman-teman semua. Dan saya hanyalah...setitik debu dari kebaikan anda semua.

Simfoni malam #2
Malam ini hening menyapaku dalam balutan dingin yang membeku
" Apa kabarmu tuan ? Sapanya dengan pandang sayu.
" Sudahkah kau dengar rintihan wanita renta disana ?
" Wanita paruh baya kahilangan suami, anak dan hartanya ?
" Tuan, sudahkah kau tengok di camp pengungasian disana ? 
" Beratus orang menahan lapar dan baju apa adanya ? Dan engkau masih bisa bergelak tawa diatas meja makan dengan menu empat sehat 5 sempurna. Bahkan sering kau buang sia2.
" Tuan, sudahkah kau tengok ratusan anak disana ? Menatap kosong penuh trauma, kehilangan mainan, sepeda orang tua dan masa depan mereka.
" apa dari kepulan asap rokok dan tembakaumu tak nampak bayangan mereka dengan baju lusuh, mata nanar menahan lapar dan dingin angin malam dari gunung2 dan lautan ?
"Tuan, apa dari musikmu yang hingar bingar tak terdengar lengkingan mereka menahan dingin dibawah terpal 2 usang berlobang-lobang?

Aku menggeleng pelan
Dan matamu menatapku kosong
Ada harap dan kecewa
Karena aku tak bisa berbuat apa-apa.
Kau ingin menuntunku 
Untuk membantu menyeka luka dan lara itu
Namun aku masih termangu diam dan ragu 

( Masih dibawah kolong langit Dusun Tanak Song, Desa Jenggala, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara).

Joko Mulyono - Relawan Indonesia Kalteng 081250846608

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan