Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...
Guruku
BalasHapusGuruku, kau lentera di dalam gelap,
Menyinari jalan saat aku tersesat.
Dengan sabarmu yang tiada batas,
Kau bimbing aku melewati tiap langkah.
Guruku, kau embun di pagi hari,
Menyegarkan jiwa, memberi semangat kembali.
Dalam setiap kata dan nasihatmu yang tulus,
Tersirat cinta yang begitu halus.
Guruku, engkau pelita ilmu,
Yang tak pernah padam walau waktu berlalu.
Di balik senyummu yang lembut dan tulus,
Tersimpan kekuatan untuk merangkul kami semua.
Terima kasih, guruku tercinta,
Atas ilmu dan kasih yang kau berikan setiap masa.
Kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa,
Yang namanya akan selalu tertanam di dalam jiwa.
Minta tolong ubah ke Dayak ngaku