Postingan

Menampilkan postingan dengan label Anjir Palambang

📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

Program PAMSIMAS di Desa Anjir Palambang

Gambar
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor: 33/KPTS/DC/2018 tentang Penetapan Desa Sasaran Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Tahun Anggaran 2018 Tahap II, Desa Anjir Palambang, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah menjadi salah satu desa sasaran. Sarana PAMSIMAS ini dibangun di lokasi Pondok Pesantren Al-Amin Kapuas, tepatnya disamping bangunan SMK Al-Amin Kapuas. Diharapkan dengan pembangunan sarana PAMSIMAS ini warga pondok pesantren serta masyarakat yang ada disekitarnya dapat menikmati Alokasi dana yang disediakan oleh pemerintah pusat untuk Program PAMSIMAS di Kabupaten Kapuas adalah sebesar Rp 3.920.000.000 untuk 16 desa.

Mengetam Padi di Sei Itik

Gambar
Petani mengetam menggunakan "ranggaman" Bulan September merupakan bulan mengetam bagi petani di Sei Itik, Desa Anjir Palambang, Kecamatan Pulau Petak. Mereka mulai menanam padi ini sejak bulan Maret yang lalu. Namun proses pengolahan lahan dan bibitnya sudah mereka lakukan sejak bulan Desember tahun yang lalu. Menurut petani yang Informasi Kapuas wawancarai, panen tahun ini agak kurang berhasil karena banyak hama. Padi hasil ketaman Air di lahan pun tahun ini lebih kering dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Bila saat menanam, air bisa mencapai lutut, dan saat mengetam biasanya masih ada air setinggi mata kaki. Tapi tahun ini airnya benar-benar kering. Padi yang mereka tanam adalah Siam Gumpal. Mereka menyimpan sebagian hasil panen untuk bibit musim tanam tahun depan. Sebagiannya lagi disimpan untuk makan sehari-hari dan sebagiannya lagi dijual. Pada yang tidak "merunduk" (kosong) Petani ini mengetam padinya dengan menggunakan "sanggaman...

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan