Postingan
Menampilkan postingan dengan label Korea
Wabah "Korea" sudah memasuki Kapuas
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sewaktu admin tanya kepada anak kelas V SD tentang mengapa anak-anak suka dengan "Korea", dia menjawab, "Mungkin anak-anak suka dengan wajahnya, lagunya, gerakan dalam nyanyiannya, dramanya". Memang mungkin itulah yang menyebabkan mengapa banyak anak muda sekarang yang menyukai "Korea". Wabah ini tidak hanya melanda para mahasiswa, tapi juga anak-anak SMA, SMP bahkan anak-anak SD. Banyak dari mereka yang bersemangat untuk belajar bahasa Korea, suatu hal yang sangat positif. Ada yang berusaha untuk meniru gaya mereka (seperti video diatas). Ada yang meniru potongan rambut mereka dan lain-lain. Wabah ini ternyata tidak hanya melanda anak-anak di kota-kota besar saja, bahkan di kota yang dikategorikan terpencil ini (Kuala Kapuas), juga terkena dampaknya. Salah satu penggemar "Korea" dikota Kuala Kapuas ini bahkan sangat bersemangat dalam menulis segala sesuatu yang ada kaitannya dengan bahasa Korea (suatu semangat yang patut diacungi jempol). ...
Postingan populer dari blog ini
Kamus Dayak Ngaju - Indonesia
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu...