Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pusat Jajanan

Pesan Presiden Jokowi dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2024

Gambar
  Indonesia berpeluang menjadi negara maju saat bonus demografi terjadi pada tahun 203--an dimana 68% penduduk Indonesia berada pada usia produktif. Bila kita tidak mencapai ini, kita akan seperti Amerika Latin yang tidak bisa menjadi negara maju. Namun banyak tantangan yang harus dihadapi seperti angka stunting yang meskipun sudah menurun dari 37,6% (2013) menjadi 21,5% (2023), namun masih jauh dari target 14%. Kematian akibat penyakit menular juga masih tinggi yaitu stroke 331 ribu per tahun, jantung 296 ribu per tahun dan kanker 297 ribu per tahun. Itulah sebabnya kementerian kesehatan berusaha agar Puskesmas bisa melakukan deteksi dini dengan menggunakan USG dan EKG. Rumah sakit juga diharapkan untuk bersiap menerima CT-Scan, mamografi dan Cath-Lab, Linaec, serta MRI. Tentu semua itu harus ditunjang dengan sumber daya manusia yang memadai. Ketersediaan dokter spesialis masih menjadi problem terbesar. Rasion dokter kita masih 0,47, ranking 147 dunia. RSUD Indonesia 34% tidak punya d

Pembangunan Pusat Jajanan Dekat Bundaran Besar

Gambar
Pembangunan pusat jajanan dekat Bundaran Besar Sejak beberapa minggu yang lalu pembangunan pusat jajanan yang terletak di dekat bundaran besar ke arah Banjarmasin, sisi utara jalan Trans Kalimantan, sudah berlangsung. Pusat jajanan ini dibangun oleh H. Bahruni, pedagang 9 bahan makanan pokok di Jalan Anggrek, Kuala Kapuas. Menurut keterangan dari salah seorang pekerja, pusat jajanan yang sifatnya sementara ini sebagai rintisan untuk pembangunan yang lebih permanen di bagian belakangnya. Tanah yang terletak di belakang pusat jajanan ini juga milik H. Bahruni.

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan