Sosialisasi Peningkatan Kepatuhan Terhadap Pemenuhan Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Kabupaten Kapuas

Gambar
  Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kepatuhan Terhadap Pemenuhan Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Kabupaten Kapuas dilaksanakan pada hari Selasa, 30 April 2024 di aula Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah Kabupaten Kapuas.  Dalam sambutan dari Asisten III, Bapak Ahmad M. Saribi, beliau mengharapkan adanya arahan dari Sekretaris Daerah terkait masalah pembangunan Zona Integritas di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas, Drs, Septedy, menyampaikan bahwa hasil dari Ombudsman untuk tahun 2023 adalah 82,72. Tapi penilaian KPK, kita berada pada 68,99 padahal target nasional adalah di atas 70. Kita tidak boleh puas dengan kepatuhan di Ombudsman, kita harus meningkatkan satuan pengawasan internal. Beliau bertanya, kalau darah lain bisa, mengapa kita tidak bisa. Mengapa? Masalahnya dimana? Pekerjaan ini adalah pekerjaan kita semua,

Ramadhan .. Titik Tolak pembangunan dan perubahan

Posted By Muhammad Badi On 16 Agustus 2010 @ 19:17 In Risalah Mursyid

[1]Risalah dari Prof Dr Mohammad Badi’, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, 05-08-2010

Penerjemah:
Abu ANaS

Dengan nama Allah, dan segala puji bagi Allah, serta salawat dan salam pada Rasulullah saw, keluarganya dan sahabat dan orang-orang yang mengikutinya, selanjutnya ..

Bahwa umat Islam pada umumnya dan wilayah Arab pada khususnya sedang mengalami kondisi yang memilukan yang belum pernah dialami pada masa-masa sebelumnya; dimana kekuatan jahat dan batil telah menguasainya, bahkan melemparkan semua bebannya kepada umat ini; demi untuk mengokohkan tanaman yang buruk dan kotor tersebut di tanah yang penuh berkah dan baik, yang memberikan keberkahan pula pada negara sekitarnya, dan oleh karena kebaikan dan berkahannya maka kejahatan dan kotorannya harus dihilangkan hingga keakar-akarnya.


Dalam periode inilah terjadi invasi Afganistan, pendudukan Irak, penjarahan kekayaan (Sumber daya alam), pengusiran umat, pembunuhan terhadap ratusan ribu anak-anak, wanita dan orang tua yang tak berdosa, pemerkosaan terhadap wanita, penghinaan tempat-tempat suci, begitu pula apa yang terjadi di Negara Pakistan, Kashmir, Somalia dan Yaman atas perintah kekuatan dunia jahat, yang dilakoni oleh Zionis Amerika, dan orang-orang yang bersekutu dengan mereka dari para pemimpin dan pejabat negara lokal, dengan melakukan intervensi dan agresi…

Diantara buah dari itu semua:

- Krisis ekonomi global yang menimpa Negara-negara subur dan kering, tidak mampu stabil dan hancur.. Dan umatpun menanggung pahitnya .. Apa yang terjadi setelah hutang Amerika melambung tinggi .. begitu banyak Negara-negara yang mengalami pailit dan dan begitu banyak perbankan yang bangkrut.

- Keputusasaan yang akut akibat tidak tampaknya secercah harapan dalam reformasi .. Pemain bayangan yang dilakukan para penguasa, sehingga mereka terus menyerah dan menerima semua hal yang didiktekan kepada mereka, menerima dengan penuh kehinaan dan rasa malu, tidak berusaha untuk melawan para perampas dan penjajah .. dan sekiranya pada saat mereka menyerah, mau meninggalkan bangsa dan rakyatnya mendapatkan hak untuk hidup, kebebasan, kemerdekaan dan melakukan perlawanan, tetapi justru dengan tangan mereka memukul bangsanya sendiri dengan tongkat tebal dari besi; untuk menghalangi mereka melakukan perlawanan yang sah dan bahkan merampas kebebasan mereka.

- Terjadinya dekadensi moral, hilangnya nilai-nilai kebaikan dan akhlak mulia

- Hilangnya rasa aman dan ketentraman di seluruh dunia.

- Nestapa dan kemurungan yang sama sekali tidak dipahami oleh anak bangsa akan penyebabnya, tetapi Allah memberitahukan kepada kita bahwa dalam friman-Nya:

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى . قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا . قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آَيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى

“Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta”. Berkatalah ia: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam Keadaan buta, Padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?” Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, Maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan”. (Toha:124-126)

Fakta ini merupakan bukti terbaik bahwa kekuatan-kekuatan global yang ingin mendominasi dunia adalah rusak dari segala arah, hina dan rendah di setiap nilai-nilainya, berbagai proyeknya; militer, politik, ekonomi dan moral adalah mandul, dan kekalahan telah mereka alami disetiap tempat yang mereka turuni, dan kelak mereka akan terusir dari bumi Palestina, Afghanistan dan Irak sehingga terkoyak hati dan jiwa mereka akibat kerugian yang mereka derita setelah mengeluarkan banyak dana untuk itu, dan kelak mereka akan menemui kerugian dan kehinaan dari siksa yang sangat keras dan kekal:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan”. (Al-Anfal:36)

Wahai umat Islam dimana saja kalian berada …

Wahai umat manusia seluruhnya…

Ini semua sisi terkecil yang dialami oleh dunia dari kesempitan dan kehampaan, sementara banyak orang yang mencari jalan keluar dan solusinya, mencari jalan keluar dari kekacauan dan kegelapan.. namun mereka tidak mendapatkan jalan keluar tersebut dari tangan mereka dan tidak menemukan solusi dari sisi mereka.

Solusinya adalah Islam; agama rahmat dan keadilan, kesetaraan dan kebebasan.. membawa nilai-nilai mulia dan akhlak mulia.

Solusinya adalah Al-Quran yang merupakan risalah Allah yang kekal:

لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ

“Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji”. (Fushilat:42)

Solusinya adalah Rasul penutup, pembawa rahmat dan petunjuk, karunia yang sempurna, dan lentera yang terang bernderang:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

“Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. (Al-Anbiya:107)

Ramadan adalah bulan perubahan

Bulan Ramadhan merupakan perbaikan yang dimulai dari diri sendiri, dan perbaikan yang kita cari dan idamkan tidaklah sulit, dan tidak mustahil, bahwa perbaikan itu dapat dicapai dari diri sendiri yang senantiasa kita bawa, memperbaikinya dengan mengambil perbuatan dan amal yang diridhai Allah, sehingga kelak Allah akan merubah apa yang ada disekitar kita. Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (Ar-Ra’ad:11)

Karena itu wajib dari setiap Muslim dan muslimah untuk mengenal Tuhannya, dan memperbaiki dirinya sendiri, dan mengajak orang lain pada kebaikan ini.

Bulan Ramadan yang sentuhan-sentuhannya baru saja di mulai, membawa semua makna perubahan, dan semua aspek pembangunan jiwa mulai dari pembersihan dari dosa dan maksiat, dan sehingga dapat mencapai tingkat tertinggi dari tazkiyatunnafs

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا . فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا . قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا . وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا

“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”. (As-Syams:7-10)

Ramadhan adalah bulan puasa, bulan Al-Qur’an, bulan Qiyam, bulan kesabaran.. Sebagaimana ia juga merupakan bulan musim ketaatan yang paling agung, di dalamnya terdapat berbagai jenis ibadah yang spesial dan memiliki keistimewaan tersendiri, waktu-waktunya begitu indah, masa-masanya seperti hiasan, sebagaimana hari-harinya dan malam-malamnya seperti perhiasan nan indah, manisnya ketaatan dapat dirasakan pada setiap saat, namun pada bulan ini rasa manisnya lebih terasa, sebagaimana ganjarannya pun lebih besar dan berlimpah.

Bulan Ramadan; bulan tarbiyah, Thaharoh (pensucian) dan kemenangan:

- Puasa sarana pembebasan diri dari penguasaan syahwat keinginan: Allah telah mewajibkan puasa untuk membebaskan manusia dari kekuasaan syahwat, titik tolak melepaskan diri dari penjara tubuh, mengalahkan perseteruan syahwat, mengendalikan dampak-dampak hewani, dan meniru malaikat, oleh karena itu tidak mengherankan bahwa puasa dapat meningkatkan ruh (jiwa) si pelaku, mendekatkan diri dengan Tuhan yang maha tinggi, mengetuk pintu-pintu langit dengan berdoa hingga terbuka, dan ketika mereka berdo’a maka Allah kabulkan dan menanggapinya, dan berkata: Labbaik abdi labbaik.

Mungkin ini sebagai penjelasan untuk kita bahwa ayat tentang doa bagian dari ayat-ayat puasa:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (Al-Baqarah:186)

- Puasa adalah sarana penghapus dosa: dan bagaimana tidak dikabulkan doanya sementara dirinya telah bersih sebersih-bersihnya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa puasa Ramadan dengan iman dan berharap pahala maka gugurlah dosa-dosanya yang telah lalu. “Barangsiapa melakukan qiyam pada lailatul Qadar dengan iman dan berharap pahala maka gugurlah dosa-dosanya yang telah lalu..”

- Puasa juga dapat meningkatkan moralitas: puasa dapat membersihkan jiwa dan meninggikan moralitasnya; dengan senantiasa menjauhkan diri dari berteriak dan kata-kata kotor, tidak membalas celaan dan pertikaian dengan serupa, namun dengan memberikan peringatan pada nilai-nilai puasa. Dari Abu Hurairah berkata Rasulullah saw bersabda:

وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ

“Jika pada suatu hari seseorag diantara kalian berpuasa maka jangan mengucapkan kata-kata kotor, jangan berteriak, dan jika ada seseorang yang mencelanya atau mengajaknya berkelahi maka katakan kepadanya saya sedang berpuasa”.

Puasa juga mengajak untuk menjauhkan diri dari ucapan palsu dan bertindak atasnya (termasuk mencurangi pemilu), tidak membantu ketidakadilan dan kezhaliman, atau mendukung kebatilan sehingga dapat menuai buah dari puasa, dan nabi menjadi bahwa betapa orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahala dari puasanya kecuali lapar dan haus saja, Diriwayatkan dari Abu Huraira ra bahwa nabi saw bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa tidak mampu meninggalkan ucapan palsu (dusta) dan bertindak atasnya, maka Allah tidak membutuhkan dari nya dari meninggalkan makan dan minum.”

Seorang penyair berkata:

- Jika tidak ada pada pendengaran saya ketulian # Pada pandangan saya ketundukan dan ucapan saya kebisuan

- Maka hati-hatilah dari puasa sekedar menahan lapar dan dahaga # Jika pada suatu saya berkata sedang berpuasa maka dengan apa aku berpuasa

- Dan Ramadhan adalah bulan Alquran: Pada Ramadhan Al Qur’an diturunkan; untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya, dan membimbing mereka ke jalan yang lurus, dan meletakkan di hadapan mereka manhaj yang sempurna, dan Konstitusi yang tetap mencakup semua aspek kehidupan.

Dan pada bulan Ramadhan masyarakat berbondong-bondong pergi ke masjid-masjid, untuk membaca Alquran dan tilawah, mempelajari, mengajarkan dan menerjemahkan hingga mengamalkannya, itu semua merupakan sarana perbaikan jiwa, dan perbaikan moralitas, serta penghiasan diri dari Al-Quran, dan Al-Qur’an merupakan Akhlak Rasulullah saw, Diriwayatkan oleh Abu Darda dia berkata: Aku bertanya kepada Aisha tentang akhlak Rasulullah saw “, dia berkata:

َانَ خَلْقُهُ الْقُرْآنَ، يَغْضَبُ لِغَضَبِهِ، وَيَرْضَى لِرِضَاهُ

“Akhlaknya adalah Alquran, beliau marah karenanya dan ridha untuknya”.

Karena itulah dunia Islam pada bulan Ramadhan berubah seakan seperti masjid… Duhai sekiranya berubah menjadi sebuah masjid besar yang diisi di setiap pojok-pojoknya, bahkan disetiap sudut-sudutnya, dengan jutaan Al-Qur’an Al-Karim. Membaca khitab samawi (seruan Allah) diatas muka bumi, tampak menjadi gambaran yang mengagumkan dan bercahaya. Sesuai dengan firman Allah:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan bukti yang jelas untuk petunjuk tersebut dan sebagai Al-Furqan (pembeda antara yang hak dan batil)” (Al-Baqarah: 185).

- Pada bulan Ramadan terdapat qiyamullail: dan qiyamullail memiliki keutamaan yang tinggi yang tidak ada yang menyainginya selain dari shalat yang fardu. Dari Abu Hurairah ra dalam hadits marfu dia berkata:

سُئِلَ أَيُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ؟ وَأَيُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ؟ فَقَالَ: “أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ، وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ

“Ketika ditanya shalat apakahyang paling utama setelah shalat wajib? Dan puasa apakah yang utama setelah puasa ramadhan? Beliau bersabda: “sebaik-baik shalat shalat yang wajib adalah shalat di pertengahan malam, dan sebaik-baik puasa setelah bulan ramadhan adalah puasa pada bulan-bulan haram (yang disucikan).

Dan dari Abu Malik al-Asy’ari berkata: Rasulullah saw bersabda:

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرْفَةً، يُرَى ظَاهِرُهَا مِنْ بَاطِنِهَا، وَبَاطِنُهَا مِنْ ظَاهِرِهَا، أَعَدَّهَا اللَّهُ لِمَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَلاَنَ الْكَلاَمَ، وَتَابَعَ الصِّيَامَ، وَصَلَّى وَالنَّاسُ نِيَامٌ

“Sesungguhnya di surga terdapat kamar, tampak interiornya dari dalam dan luar, dari dalam akan luarnya, Allah telah menyiapkan bagi mereka yang member makan orang lain, berbicara dengan lemah lembut, dan terus berpuasa, serta shalat sementara umat manusia sedang nyenyak tidur. “

- Dan qiyam Ramadhan akan mampu membersihkan diri dari dosa, Diriwayatkan dari Abu Huraira ra dia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda selama bulan Ramadhan:

مَنْ قَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang qiyam dengan iman dan berharap pahala maka akan diampuni dosa-dosa sebelumnya.”

Di zaman dahulu seramg muazin naik kemenara, dan melantunkan nasyid:

Wahai para pemilik waktu malam bergegaslah
Betapa suara doa yang tertolak
Tidaklah bangun di waktu malam kecuali
Yang memiliki azam dan kesungguhan

Ramadhan merupakan bulan jihad

Masih tentang keistimewaan bulan Ramadhan, guna memberikan kekuatan kepada umat Islam, dan mengingatkan mereka tentang perang Badar, dan musuh-musuh Allah takut melakukan konfrontasi dengan kaum muslimin pada bulan Ramadhan; karena mereka yakin bahwa Ramadhan akan memberikan kekuatan pada umat Islam yang tidak dimiliki pada waktu lainnya.

Bahwa Rusia berharap cepat berlalu dari bulan Ramadan, karena itu menyeret mereka kekalahan yang menyakitkan, dan mereka takut jika datang hilal bulan jihad dan mereka masih dalam konfrontasi dengan umat Islam sehingga mereka mengalami kekalahan.

Ramadhan bukanlah bulan menyerah dan apatis, namun merupakan bulan kesabaran mampu memberikan bekal Jihad, karena bekal pertama jihad adalah kesabaran dan kemauan yang kuat, dan barangsiapa tidak berjuang untuk dirinya maka mustahil mampu mengalahkan musuh, dan barangsiapa yang tidak mampu memenangkan atas diri dan syahwatnya maka mustahil mampu memenangkan pertarungan atas musuhnya, dan barangsiapa yang tidak sabar menahan lapar dalam satu hari, maka mustahil untuk berpisah dengan keluarga dan negerinya untuk tujuan dan misi besar.

Dan puasa dengan kesabaran yang terdapat di dalamnya, dan pembersihan jiwa merupakan salah satu cara yang paling penting dalam ajaran Islam dalam mempersiapkan diri orang beriman untuk sabar, berjaga dan berjihad, sehingga mampu menahan hidup sederhana, kelaparan dan kekurangan, dan menyambut baik kondisi parah bagaimanapun, kekerasan dan kekejaman hidup, selama itu semua karena Allah SWT..

Dan sejarah menjadi saksi bahwa sebagian besar pertempuran besar berada di bulan yang diberkahi ini; perang badar, penaklukan kota Mekah, pertempuran Bilath syuhada tahun 114 H – 732 m di Poitiers, Perancis, dan perang Ain Jalut (Goliat) pada tahu 658 H – 1260 M di Palestina.

Bahwa musuh-musuh Allah telah menyadari akan fakta ini, sehingga seorang orientalis «Nicholson» penjelaskan secara singkat bahwa Rahasia kemenangan umat Islam pada perang Badar: “Bahwa kemenangan Muhammad atas orang Quraisy adalah wajar diraih; karena Nabi mengajarkan pengikutnya untuk disiplin militer dan keprajuritan secara sempurna lima kali dalam sehari di masjid, dan tak diragukan lagi bahwa konsep militer sangat signifikan dalam shalat .. dan tidak diragukan pula bahwa ia memiliki implikasi dan konsekuensi, namun ada semangat lain yang tersembunyi terkait dengan kemenangan gemilang, semangat yang dikobarkan dalam jiwa umat Islam pada bulan ramadhan yang terjadi pada saat perang kemanusiaan terbesar tersebut, bahwa ruh-ruhnya yang ikut serta di dalamnya malaikat dalam barisan perang pasti terjadi karena jiwa-jiwa yang bersih, iman yang penuh, totalitas yang tinggi dan keikhlasan. Sehingga tidak mampu menurunkan pasukan langit dari langit kecuali malaikat manusia yang dididik oleh Rasulullah saw dalam madrasah wahyu, ma’had Al-Qur’an, dan diengah dinding-dinding masjid dan itulah yang menjadi kandungan ayat

لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُون

“Agar kalian bersyukur”. (Ali imran: 123)

Demikianlah puasa dalam Islam, Allah tidak mensyariatkannya sebagai penyiksaan terhadap manusia, dan bagaimana mungkin hal itu terjadi padahal telah dinyatakan dalam ayat tentang puasa firman Allah:

وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُون

“Dan agar kalian bersyukur” (Al-Baqarah:185)

Namun Allah mensyariatkan puasa untuk membangkitkan ruh, mensehatkan badan, menguatkan keinginan, membiasakan kesabaran, mengenalkan nikmat, mendidik perasaan adanya rahmat dan mendidik adanya kesempurnaan berserah diri kepada Allah Tuhan semesta alam.

Semoga Allah menerima perbuatan baik kita, dan menjadikannya sebaik-baik amal, dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang mau mendengar firman Allah dan mengikutinya dengan baik..semoga sepanjang tahun kalian tetap berada dalam ketaatan

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
--------------------------------------------------------------------------------
Article printed from Al-Ikhwan.net: http://www.al-ikhwan.net
URL to article: http://www.al-ikhwan.net/ramadhan-titik-tolak-pembangunan-dan-perubahan-3896/
URLs in this post:
[1] Image: http://www.al-ikhwan.net/wp-content/uploads/2010/08/images-17.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan