Berbincang-bincang dengan Bapak Muji (Koreografer Tari)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
| Koleksi foto Sanggar Tari Riak Nyalong |
Setelah itu pembicaraan berlangsung lebih bebas. Beliau menceritakan pengalamannya ketika berkunjung ke pedalaman Kalimantan Tengah. Satu hal yang berkesan dari perjalanan itu adalah mengenai sikap hormat orang Dayak pedalaman terhadap orang Islam. Kalau mereka tahu bahwa tamu mereka adalah orang Islam, maka mereka akan menyediakan piring dan makanan yang berbeda dengan yang mereka makan. Selain itu dalam kunjungan tersebut beliau bisa mengenai berbagai kebiasaan menari di kalangan masyarakat Dayak pedalaman.
Beliau juga menceritakan tentang kurangnya pengetahuan masyarakat tentang biaya yang diperlukan untuk penampilan seni tari. Ketika beliau mengungkapkan biaya untuk tampil dalam sebuah acara yang singkat tampak besar dalam pandangan pengundang. Beliau lalu menjelaskan bahwa untuk tampil itu perlu perias, perlu kosmetik, perlu transport dan lain-lain. Setelah dijelaskan, barulan pihak pengundang mengerti mengapa biayanya menjadi tampak mahal.
Kisah menarik lain adalah ketika tampil dalam acara Natal, waktu itu beliau menggunakan alat musik gambus. Setelah tampil, beliau diprotes oleh pengundang, mengapa menampilkan alat musik yang bernuansa Islam. Waktu itu beliau kalah argumentasi. Setelah mempelajari literatur Kristen, beliau menemukan bahwa orang-orang Kristen dalam pestanya juga menggunakan gambus, rebana, rebab sebagai alat musik.
Beliau juga mengungkapkan mengenai kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap kesenian daerah ini. Beliau menginginkan bila selesai tampil dalam suatu festival yang berskala provinsi atau nasional, sebisa mungkin ada kegiatan evaluasi, sehingga bisa diketahui kekurangan yang harus diperbaiki untuk masa yang akan datang.
Komentar
Postingan populer dari blog ini
Kamus Dayak Ngaju - Indonesia
Berikut ini adalah terjemahan dari halaman di Astronesian Basic Vocabulary Database . Nampaknya masih perlu ada koreksi untuk bahasa Dayak-nya sendiri, begitu juga dengan terjemahannya. Untuk penerjemahan menggunakan Google Translate . Koreksi bahasa dibantu oleh Dra. Hernawaty, M.Kes. Untuk koreksi dari halaman ini dapat diberikan pada komentar. Upaya penerjemahan Kamus Bahasa Dayak - Jerman sedang berlangsung, dapat dipantau pada: Kamus Dayak Ngaju - Indonesia .
Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)
Kata benda dengan awalan Jalah toh bujur. - Huma te korik. - Lewu toh hai tuntang bahalap. - Ie oloh korik. (tingkat rendah). - Danum jetoh papa. - Oloh te bujur. - Kabon korik te bahalap. - Huma toh dia hai. - Andau toh andau hai. Kalimat sederhana yang dibentuk dari kata sehari-hari Ingat: Kalimat biasanya dimulai dengan subyek , diikuti dengan predikat dan obyek . Diawal kalimat anda juga meletakkan kata yang harus ditekankan. Kemurnia suku juga penting. Tensesnya dibentuk oleh "aton", nya; "jari", sudah; "kareh," masa depan, akan, dan "akan," akan, harus, semuanya mendahului kata kerja. Seringkali tense hanya hasil dari konteks. omba, pergi bersama-sama awi , lakukan, lakukanlah dumah , datang buli , kembali ke nahuang, handak, maku, ingin imbit , itu akan dibawa gau , mencari harati , memahami Aku omba keton. Aku ikut denganmu. Omba aku , pergi dengan saya Awi te ! Lakukan itu Imbit danum ! Bawa air Bu...
"..Ke daerah pedalaman Kalteng mana saja Mr,Muji menjajakkan kaki????
BalasHapusTentang Kisah di bawah ini sama sekali tidak benar..Kami dari pihak pribadi Sanggar tari Riak Nyalong tidak pernah sama sekali mengalami kejadian seperti terkisah di bawah...Lagi pula Mr.Muji bukanlah Koreografer tari,terutama di dalam kepengurusan Sanggar Tari Riak Nyalong!!
Mr.Muji hanyalah pemain gendang pengganti dalam pemusik.Coba telaah kembali & cek secara benar,dalam mewawancarai seseorang..Terima kasih.." by.DeVa
Kisah menarik lain adalah ketika tampil dalam acara Natal, waktu itu beliau menggunakan alat musik gambus. Setelah tampil, beliau diprotes oleh pengundang, mengapa menampilkan alat musik yang bernuansa Islam. Waktu itu beliau kalah argumentasi. Setelah mempelajari literatur Kristen, beliau menemukan bahwa orang-orang Kristen dalam pestanya juga menggunakan gambus, rebana, rebab sebagai alat musik.
Terima kasih atas informasi dan koreksinya, kalau boleh, bisa nggak kami ngobrol sama Putra Tentara Lawung (DeVa)
BalasHapus