Kacang Dede: Oleh-Oleh Lezat dari Kapuas

Gambar
  Penulisan artikel ini dibantu oleh ChatGPT Saat saya mengunjungi Pameran Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) yang diselenggarakan di Lapangan Bukit Ngalangkang dalam rangka Ulang Tahun Koperasi ke-77 dan Pertemuan Raya II Kaum Bapak Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tahun 2024 se-Indonesia di Kuala Kapuas pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya mengunjungi beberapa stand yang ada di sana. Salah satu yang menjadi favorit adalah kacang di atas. Kacang Dede, produk lokal dari Kapuas, menarik perhatian saya dengan kemasannya yang sederhana namun menarik. Kacang ini diproduksi oleh UMKM setempat dan merupakan salah satu oleh-oleh khas Kapuas yang sangat populer. Kacang ini tidak hanya lezat tetapi juga diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi, terbukti dengan adanya sertifikasi P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga) dengan nomor 216203010098-28. Kacang Dede ini memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, cocok dinikmati sebagai camilan sehari-hari atau sebagai pendamping

Survival di Bukit Tangkiling

Pada tangal 31 Desember 2010 - 2 Januari 2011, Pandu Keadilan Kalimantan Tengah menyelenggarakan kegiatan Outbond di Bukit Tangkiling. Dalam kegiatan tersebut para peserta menjalani berbagai kegiatan seperti permainan, flying fox, meniti tali melewati lubang besar, permainan penyusupan ke kelompok lain dan yang terakhir adalah survival selama 24 jam.
Namun kegiatan survival ini bukan survival yang menetap tapi "mobile survival", jadi peserta berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam kegiatan tersebut peserta hanya diijinkan untuk membawa perlengkapan yang dapat digunakan untuk survival, diantaranya ponco, matras, dan tempat air. Dilokasi survival, peserta diharuskan untuk membuat tenda dari ponco dan matras yang mereka bawa. Kemudian peserta akan dikumpulkan lagi untuk berpindah dengan mercon.

Ada kejadian menarik ketika rombongan akan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Admin memilih tempat kemah yang agak jauh dari tempat berkumpul, sehingga ketika panitia menyalakan mercon untuk membangunkan peserta di malam hari untuk mengumpulkan mereka, admin sama sekali tidak mendengarnya. Akhirnya anggota kelompok admin diharuskan untuk mencari admin. Admin terbangun ketika mendengar suara salah seorang teman yang memanggil-manggil. Akhirnya admin dihukum karena terlambat.

Kegiatan ini pada intinya memberi semangat kepada kita bahwa tantangan seperti apapun beratnya, insya Allah bisa diatasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan