📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

Rumah Betang di Desa Buntoi

Rumah betang ini dibangun tahun 1870 oleh Jalla, Kepala Desa Buntoi pada waktu itu. Rumah ini merupakan salah satu dari beberapa rumah betang yang terdapat di Kalimantan Tengah. Rumah ini dapat dijangkau dari Jembatang Pulang Pisau dengan perjalanan selama sekitar 21 menit (dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam). Setelah sampai di Puskesmas Pembantu Desa Buntoi, kita memasuki jalan setapak yang ada di seberangnya selama 6 menit menuju ke rumah betang. Kalau sudah sampai di pertigaan Desa Buntoi, belok ke kanan, maka sekitar 30 meter, kita sudah mencapai rumah ini.

Rumah ini juga dapat diakses melalui pelabuhan feri Mintin, Pulang Pisau. Rumah ini memiliki pelabuhan yang diperuntukkan bagi tamu yang datang melalui Sungai Kahayan.



Rumah ini sekarang dihuni oleh cicit dari Jalla, yaitu Udai dan Solon:


Rumah betang ini sudah dikenal secara nasional dan internasional ini dibuktikan dengan kunjungan dari berbagai daerah di nusantara bahkan berbagai negara seperti Rumania, Jepang, Taiwan, Jerman, Swiss dan lain-lain. Bahkan banyak penelitian yang mengikutsertakan rumah betang ini.

Menurut Bapak Udai, rumah betang ini sudah dua kali menjalani rehabilitasi, sehingga kondisinya tetap baik. Di dalam rumah ini kita bisa menemukan belanga-belanga, serta gong yang biasanya digunakan dalam acara adat Suku Dayak seperti Tiwah, Badewa dan lain-lain.

Berikut ini adalah silsilah rumah betang:


Mari kita kunjungi warisan budaya Kalimantan Tengah. Bagi warga Kabupaten Kapuas yang ingin mengunjungi tempat ini, hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Selamat berwisata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan