Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Yayasan Al-Muhajirin Murung Keramat

Madrasah Aliyah Al-Muhajirin Murung Keramat
Sesuai dengan namanya, yayasan ini berada di Kelurahan Murung Keramat, tepatnya di sekitar Masjid Al-Muhajirin Antang. Yayasan ini mengelola Madrasah Aliyah (MA) Al-Muhajirin Murung Keramat dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Muhajirin Murung Keramat.

Madrasah Tsanawiyah Al-Muhajirin Murung Keramat
Lulusan dari Madrasah Tsanawiyah sebagian ada yang meneruskan sekolah ke MAN Selat Dalam atau MA Manarul Huda, selain ke MA Al-Muhajirin. Sedangkan lulusan dari MA Al-Muhajirin ini sebagian ada yang meneruskan pendidikan ke Sekolah Tinggi Agama Islam Kapuas, tapi sebagian besar langsung mencari pekerjaan.

Madrasah Aliyah dan Tsanawiyah ini dulu pernah mengalami masa jaya ketika PT. Antang Permai Plywood Industry masih beroperasi. Anak-anak dari karyawan di perusahaan tersebut banyak yang bersekolah disini, tapi sejak perusahaan tersebut mem-PHK para karyawannya karena mereka berhenti beroperasi, maka santri sekolah inipun juga berkurang karena banyak mantan karyawan perusahaan yang pindah tempat tinggal. Hal ini membuat kondisi dari jalan untuk mengakses sekolah menjadi kurang terawat, seperti tampak dalam gambar dibawah ini:
Jalan menuju Madrasah Aliyah Al-Muhajirin Murung Keramat
Sebagian santri menginap di asrama yang sudah disediakan oleh pihak yayasan. Memang kondisi asramanya cukup memprihatinkan sebagaimana tampak dalam gambar dibawah ini:
Asrama putra
Untuk keperluan makan, sudah ada katering makanan dari pihak yayasan bagi para santri. Mereka cukup menyediakan uang sebanyak Rp 300.000 untuk konsumsi per orang selama satu bulan. Selain bersekolah di sekolah formal, para santri juga mendapatkan tambahan pelajaran di malam hari. Pada malam Rabu, para santri mendapatkan pelajaran dari kitab Ta'lim Muta'allim yang dibawakan oleh Guru Subhan. Selain itu para santri juga mendapatkan kegiatan tambahan yaitu membaca burdah yang dilaksanakan pada hari Jum'at, sesudah shalat Jum'at di Masjid Al-Muhajirin.
Para santri sedang membaca Burdah di Masjid Al-Muhajirin
Jumlah santri yang menginap di asrama sekitar 30-an orang, sedangkan jumlah siswa per kelas berkisar sekitar 10 orang. Para santri berasal dari masyarakat sekitar pondok. Ada yang dari Handil Saka Lindung, Handil Telaga, seberang sungai dan lain-lain. Semoga tetap jaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan